KORANRB.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes Provinsi) Bengkulu sudah menerima Surat Edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), untuk penggunaan vaksin jenis Sinovac akan berbayar 2024 mendatang.
Di luar dari penggunaannya untuk lansia dan dewasa yang memiliki penyakit komorbid dan immunocompromised atau penurunan imun yang diakibatkan oleh penyakit menaun.
BACA JUGA:10 Stadion Mini Terealisasi, 2024 Lanjut Lagi
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM, M.Si, mengatakan berdasarkan informasi yang di dapatkan dari Kemenkes, harga vaksin jenis Sinovac tersebut Rp329 ribu/per dosis dan nantinya akan dilakukan oleh pihak swasta.
"Namun, untuk lansia maupun dewasa yang memiliki komorbid atau penyakit lain dan bagi penyandang immunocompromised, masih bisa mendapatkan secara gratis. Di luar itu berbayar," tuturnya Ruslian, Rabu (27/12).
BACA JUGA:Akhir Maret 2024 LHKPN Tuntas
Di luar itu, sampai saat ini dikatakan Ruslian belum ada petunjuknya mengenai subsidi vaksin di tahun 2024.
Sebab saat ini sudah dinyatakan endemi dan capaian vaksinasi seluruh indoensia sudah 70 persen.
BACA JUGA:Pendampingan 9,197 DPT Disabilitas Disiapkan
"Artinya kalau sudah 70 persen head communitny nya sudah ada. Targetnya 70 persen itu diharapkan kekebalan kelompok sudah terbentuk," jelasnya.
Saat ini, vaksin jenis sinovac tersebut sudah tiba di Bengkulu sesuai dengan permintaan atas pengajuan kabupaten/kota, yakni tersedia 1.300 dosis. Hingga saat ini, juga belum ada informasi mengenai permintaan dosis 4 dan 5.
BACA JUGA:Wisatawan Ngaku Tetap Ditarik Parkir Saat Berlibur di Pantai Panjang
"Sesuai dengan Kemenkes masyarakat itu dosis 1 dan 2 serta boister. Kalau yg ke empat itu baru tenaga kesehatan," tutupnya.
Di tempat berbeda, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA, mengimbau kepada masyarakat yang belum melakukan vaksinasi, agar segera melakukan vaksin.
BACA JUGA:Gubernur: Malam Tahun Baru Tanpa Petasan