KEPAHIANG, KORANRB.ID - Perangkat desa di Kabupaten Kepahiang banyak yang berstatus pemilik kredit bermasalah. Catatan tersebut diketahui dari Bank Bengkulu Cabang Kepahiang. Jumlah perangkat desa dengan kredit bermasalah, terdata sebanyak 21 orang.
Dengan plafon pinjaman rata-rata di bawah Rp100 juta, para perangkat desa tersebut diketahui tak mampu menyelesaikan kredit lantaran telah dipecat hingga tak memiliki sumber bayar angsuran lagi.
Kepala Cabang Bank Bengkulu Cabang Kabupaten Kepahiang Hendry Hadinata didampingi Pinbag Bisnis Sonny Gali Utama, Senin (1/1) menerangkan, alasan yang diterima dari perangkat desa pemilik kredit bermasalah tersebut setelah mendapatkan SK pemecatan dari kepala desa.
BACA JUGA:Temuan BPK Masih 'Nyangkut', Realisasi TGR Baru 73 Persen
"Penyaluran kredit perangkat desa Bank Bengkulu Cabang Kepahiang hingga Desember 2023, sebanyak 21 orang berstatus kredit bermasalah dan tidak ada sumber bayar angsuran lagi, berdasarkan SK Pemecatan dari Kepala Desa," papar Sonny.
Persoalan pemecatan para perangkat desa oleh Kades ini sendiri, bukanlah persoalan baru. Sudah seperti menjadi tradisi, begitu Kades baru terpilih secara otomatis para perangkat desa lama yang semestinya belum habis masa jabatan langsung dilengserkan.
Hingga di beberapa desa, para perangkat desa di Kabupaten Kepahiang yang tak terima atas putusan sepihak tersebut melayangkan gugatan ke PTUN. Ada yang berhasil, namun proses pengembalian jabatan terkesan lamban dan enggan dilakukan Kades.
BACA JUGA:Pekan Ini, Nasib Oknum Pejabat Ditentukan
Lebih lanjut, sepanjang 2023 Bank Bengkulu juga telah menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dari target penyaluran Rp5 miliar, tersalur sebanyak 70 persen atau sebesar Rp3,5 miliar.
Dengan rincian, Cabang Kepahiang Rp2,7 miliar, Capem Merigi Rp115 juta dan Capem Pasar Kepahiang tersalur Rp672 juta. Adapun besaran kredit yang disalurkan, mulai dari pinjaman KUR Rp100 juta maupun pinjaman hingga Rp500 juta. (oce)
Grafis Penyaluran KUR Bank Bengkulu Cabang Kepahiang 2023
1. Cabang Kepahiang, kuota Rp3 miliar, realisasi Rp2,7 miliar
2. Capem Merigi, kuota Rp1 miliar, realisasi Rp115 juta.
3. Capem Pasar Kepahiang, kuota Rp1 miliar, realisasi Rp672 juta.
Total Penyaluran Rp3,518 miliar (70% dari target Rp5 miliar).