KORANRB.ID – Baru saja berharap bisa memulai musim tanam padi karena hujan mulai turun dan kondisi air irigasi mulai kembali normal.
Petani Kecamatan Kerkap Bengkulu Utara (BU) harus menunda kembali rencana memasuki musim tanam tersebut, ini lantaran irigasi Desa Aur Gading kembali jebol.
BACA JUGA:5 Objek Pajak Over Target, PAD Pajak Kurang Rp 3,2 Miliar
Irigasi yang jebol tersebut merupakan irigasi induk yang berada di Desa Aur Gading, dari aliran irigasi tersebut baru air mengalir ke irigasi pembagi yang mengairi sawah-sawah petani di Kecamatan Kerkap.
Ada lebih dari 400 hektare lahan persawahan yang mengandalkan air irigasi dari irigasi induk Desa Aur Gading tersebut.
BACA JUGA:Lebih Dari 100 Poktan Dapat Bantuan Gratis
Irigasi tersebut mengaliri sawah di Desa Aur Gading, Simpang Ketenong dan Lubuk Jale.
Saat ini dinding irigasi induk tersebut jebol lantaran selama ini sudah terjadi retakan, lantaran hujan kemarin cukup deras dan air irigasi meninggi maka retakan tersebut membuat dinding irigasi jebol.
Hal ini membuat air dari irigasi tidak bisa mengalir ke saluran irigasi dan justru terbuang membentuk jurang membelah saluran irigasi.
BACA JUGA:1.564 Calon PPPK Mulai Upload Berkas
Kades Simpang Ketenong Kecamatan Kerkap Aguanda, SH menerangkan jika memang kondisi irigasi tersebut sudah sangat memprihatinkan.
Bahkan, pekan lalu masyarakat baru saja tuntas memperbaiki satu titik irigasi yang lebih dengancara gotong royong.
“Namun tadi siang (kemarin, red) irigasi kembali jebol. Sedangkan kami gotong royong karena mempersiapkan memasuki musim tanam persawahan tahun ini,” terangnya.
BACA JUGA:1.564 Calon PPPK Mulai Upload Berkas
Ia berharap kondisi jebolnya irigasi tersebut bisa segera tertangani oleh pemerintah lantaran irigasi tersebut sangat penting bagi petani.