KORANRB.ID- Dinas Pariwisata Kabupaten Rejang Lebong memastikan sisa 40 persen target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2025 untuk 3 objek wisata, bisa tertutupi. Teknisnya akan difokuskan saat liburan Natal dan tahun baru.
Realisasi per Oktober baru Rp 162 juta atau 60 persen dari target. Artinya nilai yang harus dikejar berkisar Rp 100 juta lagi karena target PAD wisata secara keseluruhan Rp270 juta.
“Mudah-mudahan tercapai karena belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pengunjung wisata yang datang ke Rejang Lebong saat libur Natal dan tahun baru baik berlipat,” kata Kepala Dinas Pariwisata Rejang Lebong, Riki Irawan, S.Sos, M.Si.
Diakuinya, Dinas Pariwisata terus berupaya meningkatkan PAD wisata. Baik dengan giat melakukan promosi wisata, perbaikan fasilitas pendukung, maupun kerja sama dengan pelaku usaha dan komunitas lokal untuk menarik lebih banyak wisatawan.
BACA JUGA:Bupati Rejang Lebong Fikri Minta Benahi Pemungutan PAD
BACA JUGA:5 Pegawai Klub Malam Kota Bengkulu Ditahan Usai Diduga Aniaya Pengunjung
Selain itu, Dinas Pariwisata juga tengah menyusun strategi untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan dan event di kawasan wisata. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Rejang Lebong.
“Sebenarnya potensi wisata di Rejang Lebong cukup besar karena ketiga objek wisata yang jadi ikon daerah itu memiliki daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki objek wisata di tempat lain,” terang Riki.
Dijelaskannya, Danau Mas Harun Bastari menjadi ikon wisata alam dengan panorama pegunungan dan danau yang mempesona. Sedangkan Suban Air Panas dikenal dengan sumber air panas alami yang menjadi tujuan wisata keluarga.
Berbeda lagi dengan villa eks Balai Diklat yang kerap dimanfaatkan sebagai lokasi kegiatan dan pelatihan. Bahkan pesertanya tidak hanya skala lokal, namun melibatkan peserta dari berbagai daerah.
BACA JUGA:Jaksa Banding Vonis Tipikor Satpol PP Rejang Lebong, Tuntutan Dinilai Ringan
BACA JUGA:Kejati Bengkulu Sita 48 Aset Tersangka PT DPM di 8 Provinsi
“Kami juga berencana memperkuat sinergi dengan pihak swasta dan masyarakat sekitar untuk mendorong pengelolaan wisata yang lebih produktif,” jelas Riki.
Sementara Anggota Komisi II DPRD Rejang Lebong, Putra Mas Wigoro, SH, MH, MAP meminta Dinas Pariwisata benar-benar melakukan pengawasan realisasi PAD di 3 objek wisata. Bahkan jika memungkinkan harus dilakukan uji petik untuk memastikan realita di lapangan.
Untuk objek wisata villa eks Balai Diklat, dinilainya potensi yang digambarkan tidak sebanding dengan kenyataan di lapangan. Perlu dilakukan peningkatan fasilitas agar mengundang minat pengunjung.