KORANRB.ID – Satreskrim Polresta Bengkulu resmi menetapkan FS (35) warga Sumber Jaya sebagai tersangka dalam kasus pembakaran Pasar Pagi Sumber Jaya atau Pasar Karmia Jaya yang terjadi 25 November 2025.
Penetapan status tersangka dilakukan setelah penyidik menggelar perkara dan menemukan dua alat bukti yang menguatkan.
Kasubnit Pidum Satreskrim Polresta Bengkulu, Ipda Revi Harisona, menjelaskan penetapan tersangka dilakukan usai pemeriksaan lanjutan terhadap FS. Dalam pemeriksaan itu, FS mengakui perbuatannya.
“Kita telah melakukan gelar perkara untuk kasus pembakaran pasar pagi Sumber Jaya. Dari hasil gelar dan pemeriksaan saksi, kita tetapkan FS sebagai tersangka,” kata Revi.
BACA JUGA:Dituntut Rugikan Negara Rp733 Juta, 3 Terdakwa Tipikor RSUD Rejang Lebong Siapkan Pembelaan
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Siapkan Pemindahan Kantor Walikota ke Kota Lama
Setelah penetapan tersangka, penyidik melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Provinsi Bengkulu.
Koordinasi ini berkaitan dengan kartu berobat yang dimiliki FS serta informasi keluarga bahwa yang bersangkutan memiliki ketergantungan obat cair seperti komix.
“Kita temukan kartu berobat yang bersangkutan terkait ketergantungan obat cair. Karena itu, kita berkoordinasi dengan rumah sakit sebelum melanjutkan proses hukum,” ujar Revi.
Sebelumnya, kebakaran hebat di Pasar Karmia Jaya menghanguskan sekitar 30 kios. Para pedagang mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Siapkan Pemindahan Kantor Walikota ke Kota Lama
BACA JUGA:Perikanan Bengkulu Naik Kelas, 100 Ribu Bioflok Diajukan
Saat kejadian, Dinas Damkar Kota Bengkulu mengerahkan seluruh armada dari sembilan pos. Proses pemadaman berlangsung sulit karena kios berdempetan, sehingga api cepat menjalar.
Petugas membutuhkan waktu hampir tiga jam untuk memastikan api padam dan area aman. Meski kerugian material besar, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Dalam penyelidikan awal sebelum penetapan tersangka, FS sempat diamankan untuk pemeriksaan intensif terkait motif dan rekonstruksi peristiwa.