BENGKULU, KORANRB.ID – Hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur Provinsi Bengkulu awal tahun ini. Sejumlah bencana seperti banjir, tanah longsor dana pohon tumbang sangat berpotensi terjadi. Ada beberapa wilayah di Provinsi Bengkulu yang kerap dilanda banjir.
Seperti beberapa titik di Kota Bengkulu terutama yang berdekatan dengan Daerah Sempadan Aliran Sungai (DAS) Sungai Bengkulu. Kemudian Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Seluma, Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Kaur yang juga memiliki potensi tanah longsor dan banjir.
Potensi bancana di tahun lalu juga masi tinggi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ribuan peristiwa yang terjadi selama 2023. Secara keseluruhan, terjadi 4.940 bencana sepanjang tahun lalu. Dari angka tersebut, jumlah korban yang kehilangan nyawa mencapai 267 jiwa.
BACA JUGA:Warga Seluma Keluhkan Kondisi Jembatan Menuju ke Sekolah, Lantainya Sudah Lapuk
Sementara itu, salah satu upaya dalam mengatasi bencara banjir yang kerap terjadi di Kota Bengkulu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melakukan pembangunan kolam pengendali banjir atau yang juga disebut kolam retensi. Luas lahan yang akan dibangun tersebut, yakni 114.720 m² hektare. Sebelumnya, Pemprov Bengkulu sudah melakukan penetapan lokasi mulai dari pendataan, sosialisasi, uji publik.
Kolam ini akan dibangun di dua kecamatan di Kota Bengkulu. Secara rinci luasan yang direncanakan di empat kelurahan tersebut, yaitu di Kelurahan Sawah Lebar Baru seluas 23.701 m², Kelurahan Tanjung Jaya seluas 37.200 m², Kelurahan Tanjung Agung seluas 40.828 m² dan di Kelurahan Sukamerindu seluas 12.991 m².
"Khusus untuk tahun 2023 ini kita akan melakukan pengadaan lahan, kemarin sudah ditetapkan penloknya sudah dilakukan," ujar Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA, Jumat (12/1).
Tahun ini, dikatakan Rohidin akan dilakukan proses pengadaan lahan yang anntinya akan terintegrasi dengan penataan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS). Penataan khusus intek untuk irigasi khusus banjir itu tersebut akan mulai dilakukan tahun ini.
"Saa ini sedang pengerjaan proses lelang. Itu dikerjakan oleh BWSS Wilayah 7 terkait dengan inteknya kawasan tanjung jaya dan sekitarnya, persawahan itu dari pintu air yang ada di danau dendam. Baru pembebasan kolam retensi tahun depan bisa dilakukan," tutupnya.
Sementara itu, Di Kabupaten Kepahiang, awal pekan ini longsor terjadi di jalan lintas Kepahiang-Kabawetan tepatnya di Desa Kutorejo Kecamatan Kepahiang. Dengan kondisi masuk sebagai daerah rawan bencana, status waspada mesti ditingkatkan mengingat kondisi cuaca ekstrem di Kabupaten Kepahiang terus terjadi sejak malam pergantian tahun.
BACA JUGA:Jalan Putus, Akses Jalan Penghubung Antar Kecamatan di Benteng Terancam Lumpuh
Apalagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepahiang sudah memetakan, setidaknya ada 62 titik di wilayah desa/kelurahan masuk dalam kategori rawan bencana. Mulai dari bencana banjir, longsor hingga puting beliung. Dari sebaran titik rawan bencana tersebut, terbanyak berada di Kecamatan Kepahiang. Yakni, tersebar di 5 kelurahan dan 9 desa.
Adapun titik rawan bencana tersebut tersebar di Kecamatan Kepahiang di Desa Kampung Bogor, Dasa Tebat Monok, Desa Kelobak, Desa Weskust, Kelurahan Pasar Kepahiang, Kelurahan Pensiunan, Kelurahan Pasar Ujung (Sidodadi), Kelurahan Padang Lekat, Kelurahan Dusun Kepahiang, Desa Karang Anyar, Desa Pelangkian, Desa Kelobak, Desa Pagar Gunung dan Desa Bogor Baru.
Lalu, Kecamatan Bermani Ilir, Cinta Mandi, Desa Talang Pito, Desa Batu Belarik, Desa Embong Sido, Desa Talang Sawah dan Kelurahan Keban Agung. Di Kecamatan Muara Kemumu ada di, Desa Batu Bandung, Desa Renah Kurung, Desa Batu Kalung dan Desa Sosokan Baru. Kemudian, Kecamatan Seberang Musi di Talang Babatan, Desa Air Pesi, Desa Lubuk Sahung, Desa Taba Padang, Desa Cirebon Baru dan Desa Air Selimang. Kecamatan Tebat Karai ada di, Desa Talang Karet Desa Tertik Desa Nanti Agung, Desa Tapak Gedung, Desa Karang Tengah dan Kelurahan Tebat Karai
Kemudian, Kecamatan Kabawetan ada di Desa Pematang Donok, Kelurahan Tangsi Baru, Desa Barat Wetan, Desa Babakan Bogor, Desa Tugu Rejo, Desa Tangsi Duren, Desa Mekar Sari, Desa Suka Sari, Desa Bandung Baru dan Desa Bandung Jaya.