KORANRB.ID – Lebih dari 20 hektare lahan persawahan di Kabupaten Lebong terancam gagal panen. Penyebabnya dikarenakan hujan deras yang melanda Kabupaten Lebong sepekan terakhir, menyebabkan sejumlah lahan pertanian masyarakat terendam.
Salah satunya 20 hektare lahan persawahan di Desa Tunggang, Kecamatan Lebong Utara yang terendam luapan Sungai Ketahun.
Disampaikan Kepala Desa Tunggang, Eko Putra Pratama, 20 hektare lahan sawah yang terancam gagal panen itu, terdata milik 37 orang.
Bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Bhabin Kamtibmas dari Polsek Lebong Utara, pihaknya telah meninjau langsung 20 hektare lahan sawah yang terancam gagal panen akibat terendam.
BACA JUGA:Berlanjut! Disparpora Seleksi Bujang Semulen, Ini Jadwal Tahapannya
BACA JUGA:Giliran Pelanggan PLTD Kota Mukomuko Terkoneksi Dengan listrik Sumbagteng
''Besar kemungkinan sawah itu bakal gagal panen, kalaupun panen hasilnya jelas di bawah 50 persen,'' kata Eko.
Rata-rata padi yang terendam baru berusia tanam 30 hari. Kondisinya sudah tidak bisa diselamatkan karena merata batang padi yang terendam patah.
''Bahkan tidak sedikit yang tercabut dari tanah,'' terang Eko.
Kejadian terendamnya 20 hektare lahan persawahan sehingga terancam gagal panen itu sudah disampaikannya ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan).
BACA JUGA:Asyik! Lebong Bakal Punya Spot Para Layang, Pemkab Bangun Landasannya Tahun Ini
BACA JUGA:Musim Ikan Layur Tiba, Ini Spot Potensial bagi Pemancing
Diharapnya kegagalan panen akibat bencana itu bisa ditindak lanjuti pemerintah dengan penyaluran bantuan. ''Misalnya bantuan bibit dan pupuk agar petani yang terdampak bisa menanam ulang,'' ungkap Eko.
Sementara Bupati Lebong, Kopli Ansori meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera turun ke lapangan.
Pastikan 20 hektare lahan sawah terendam benar-benar terancam gagal panen dan data para korbannya.