BENGKULU, KORANRB.ID – Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik Pendidikan untuk Kota Bengkulu tahun depan turun drastis. Dari Rp 15,28 miliar yang diterima tahun ini, 2024 hanya mendapatkan Rp 6,96 miliar. Atau terjadi penurunan hingga Rp 8,31 miliar.
Bukan hanya Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara (BU) tahun depan penerimaan DAK fisik pendidikan juga menurun drastis. Kabupaten Seluma 2024 mendapatkan DAK Rp 28,15 miliar. Sedangkan tahun ini mencapai 52,7 miliar, terjadi pengurangan hingga Rp 24 miliar. BACA JUGA:20 Desa Diberi Waktu 60 Hari Pulangkan Uang Begitu juga dengan Kabupaten BU, tahun ini DAK fisik pendidikan mencapai Rp 37,68 miliar, tahun depan hanya Rp 25,21 miliar. Atau terjadi penurunan Rp 12,47 miliar. Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran (PPA) II Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu, Sunaryo mengatakan secara global DAK fisik pendidikan yang diterima untuk Bengkulu tahun 2024 mencapai Rp 322,9 miliar. Angka ini mengalami kenaikan sebesar Rp 18,6 miliar dibandingkan alokasi tahun ini yang hanya Rp 304,3 miliar. BACA JUGA:Rebut Suara, Bakal Capres dan Cawapres Terus Bergerilya “Penurunan terjadi di beberapa kota dan kabupaten di Provinsi Bengkulu. Tetapi saat dirata-ratakan, TKD untuk Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan 6 persen atau Rp 18,6 miliar dibanding alokasi tahun 2023,” ungkapnya. Rincian Alokasi transfer ke daerah (TKD) tahun anggaran 2024 ini sebagai pedoman pemerintah daerah (Pemda) untuk menyusun program anggaran. Sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (Juklak dan Juknis) yang akan disampaikan pada akhir tahun 2023. BACA JUGA:Diduga Masih Banyak Jaringan Ilegal PDAM Dia menyebutkan kenaikan DAK fisik pendidikan terbesar berada di Pemprov Bengkulu yang mengalami kenaikan Rp 41,1 miliar. Selain itu, kenaikan terbesar terjadi pada Pemkab Lebong dengan kenaikan Rp 21 miliar dibanding tahun 2023. “Provinsi Bengkulu dan Lebong masing-masing dengan kenaikan 42 persen dan 207 persen,” ujarnya. BACA JUGA:Capaian Target PAD Disdagkop Diatas 50 Persen Ada beberapa faktor pendukung naik atau turunnya penerimaan DAK fisik Pendidikan di masing-masing daerah. “Kita tidak bisa memastikan penyebab yang menjadi faktor pendukung penurunan dan kenaikan alokasi pagu dana. Beberapa memang dapat menjadi penyebab seperti serapan yang tidak maksimal atau bisa jadi pemerintah pusat melihat urgensi dari kebutuhan pemda,” ujarnya. Kepastian alokasi DAK fisik pendidikan ini terlampir dalam Surat Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI, Nomor S-128/PK/2023 tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah TA 2024 yang dirilis beberapa waktu yang lalu. BACA JUGA:Minta Penghitungan DBH Transparan “Ini hanya menjadi pedoman pemda untuk melakukan penyusunan, untuk petunjuk teknis, kita tunggu, biasanya akhir Desember 2023,” sebutnya. Ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Saidirman, SE, M.Si menyebutkan kenaikan dan penurunan DAK Fisik Pendidikan tergantung dengan usulan dari setiap pemerintah daerah. Skala prioritas juga menjadi faktor tambahan untuk menentukan alokasi yang diberikan oleh pusat ke daerah. “Semua tergantung usulan kita, karena pusat melakukan verifikasi terhadap usulan untuk menentukan skala prioritas, dan pusat pasti memberikan alokasi sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya. BACA JUGA:Penerimaan Relawan Damkar 160 Orang Telah Mendaftar DAK fisik pendidikan ini biasanya digunakan untuk melakukan pembangunan ruang belajar, revitaslisasi gedung sekolah. “Ada untuk pembangunan ruang belajar baru di sekolah-sekolah, dan menyesuaikan dengan aturan penggunaan DAK Fisik,” tutupnya.(dna)
Kategori :