KORANRB.ID - Peran perbankan mendorong sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas terbilang masif.
Tercermin dari penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sepanjang 2023. Khususnya, kepada pelaku usaha di sektor produksi.
Hingga akhir tahun lalu, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebanyak Rp 34,24 triliun kepada lebih dari 320.675 debitur.
Dari jumlah tersebut, 61,16 persen atau Rp 20,94 triliun ditujukan ke sektor produksi.
BACA JUGA:Deadline Kurang 2 Minggu, 3 Daerah ini Masih Nihil Pelunasan Haji
Risiko kredit juga terjaga dengan rasio kredit non-performing (NPL) di bawah 1 persen.
“Data historis, tren peningkatan penyaluran KUR Bank Mandiri ke sektor produksi terus tumbuh, selaras dengan mandat yang diberikan oleh pemerintah,” SEVP Micro and Consumer Finance Bank Mandiri Saptari, 24 Januari 2024.
Sektor pertanian menjadi sektor produksi dengan penyaluran tertinggi. Nilainya Rp 10,77 triliun atau 31,44 persen dari total KUR Bank Mandiri.
Kemudian disusul sektor jasa produksi dengan porsi 20,51 persen atau Rp 7,02 triliun.
Saptari menjelaskan, fokus utama penyaluran KUR Bank Mandiri merupakan sektor produksi unggulan di masing-masing wilayah.
BACA JUGA:Jelang Pemilu, Pesan Ini Paling Ditekan Pj Walikota Bengkulu
Didukung sinergi dari jaringan dan kerja sama bisnis strategis dengan nasabah turunan wholesale.
Di 2024, bank berlogo pita emas itu mendapat mandat untuk menyalurkan KUR sebesar Rp 37,5 triliun atau naik 3,47 persen dari tahun lalu.
“Penyaluran KUR tahun ini akan difokuskan pada sektor produksi usaha yang masih punya ruang besar seperti pertanian, perkebunan, jasa produksi, industri pengolahan serta sektor-sektor unggulan lainnya. Dengan demikian dapat mendorong ekonomi kerakyatan di Indonesia lewat ekosistem UMKM berdaya saing,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Supari optimistis dapat menyalurkan KUR senilai Rp 165 triliun sebelum 2024 rampung. Setidaknya di September mendatang.