Tapi ya harapan kami, harga tersebut bertahan lama sampai panen nanti.
Sebab, biasanya saat panen tiba, harga kopi mulai anjlok lagi," harap Marwan.
BACA JUGA:Taiwan Paling Diminati, 179 Warga Bengkulu Utara Kerja di Luar Negeri
Dengan masa tunggu hingga setahun lamanya, harga kopi anjlok akan memperburuk keadaan petani kopi seperti dirinya.
"Kami hanya bisa berharap, harga kopi saat ini stabil sampai masa panen tiba nanti.
Dengan harga saat ini, mudah-mudahan kehidupan kami sebagai petani kopi akan lebih baik.
Ini juga dengan catatan, hasil panen kembali normal tak seperti tahun lalu.
Buahnya yang tak ada," tutur Marwan.
BACA JUGA:Pemasangan Stiker Miskin Penerima Bansos Masih Wacana
Guna meningkatkan produksi kopi petani, Pemkab Kepahiang belakangan kembali mewacanakan program baru.
Yakni, replanting kopi yang diklaim mampu meningkatkan produktivitas buah kopi.
Dalam hal pengembangan kopi, sejak 2017 lalu sejatinya Pemkab telah memiliki program andalan berupa penanaman 1 juta hektar kopi sambung.
Gelontoran dana APBD pun mengalir guna merealisasikan program tersebut.
BACA JUGA:Keluarga Minta Hakim Beri Hukuman Maksimal Paman Mes*m
Tercatat, setidaknya pada 2018 dana segar Rp2,5 miliar yang dilanjutkan pada 2019 anggaran sebesar Rp1,4 miliar dikucurkan sebagai bentuk keseriusan Pemkab Kepahiang menjalankan program 1 juta kopi sambung.
Namun, sejauh ini belum menampakkan hasil yang signifikan.