BACA JUGA:DAK dan BTT untuk SMKN 3 Kota Bengkulu, Perbaikan Diajukan Rp5,5 Miliar
BACA JUGA:Dana BTT Bencana Lebih Kecil dari Tahun Lalu, Segini Jumlahnya
"Berkas tersangka yang ditangani oleh Kejari Seluma hanya tiga orang, sedangkan sisanya oleh Kejati Bengkulu," ujar Ghufroni.
Sekadar mengingatkan, pada Rabu 24 Januari 2024 lalu Kejari Seluma menerima pengembalian kerugian negara (KN) dari sejumlah tersangka kasus dugaan korupsi dana BTT di BPBD Seluma sebesar Rp 402 juta.
Diungkapkan Kajari Seluma, Wuriadhi Paramatiha, SH, MH pengembalian KN yang diterima tersebut merupakan titipan pengembalian KN dari empat tersangka yakni berinisial GE, DI, EM, N, dan SG.
Rinciannya, GE dan DI menitipkan KN sebesar Rp252.316.790. Kemudian terdakwa EM sebesar Rp17.319.438, terdakwa N sebesar Rp30.363.772 dan terdakwa SG Rp102.000.000.
"Total yang kita terima yakni Rp 402 juta, jumlah ini berasal dari empat terdakwa yakni berinisial GE, DI, EM, N, dan SG," ungkap Wuriadhi Paramitha.
Dengan adanya pengembalian ini, Kajari menyambut baik itikad dari para tersangka dan pengembalian ini masih akan ditunggu hingga sebelum penuntutan.
Adanya pengembalian KN ini, tidak menutup kemungkinan bisa menjadi pertimbangan Majelis Hakim saat menjatuhkan vonis hukuman nantinya.
"Pengembalian ini merupakan itikad baik para terdakwa, hingga saat ini pengembalian masih akan kita tunggu hingga sebelum masa penuntutan," tegas Wuriadhi.
Para tersangka dijerat Pasal 2 Undang-Undang (UU) Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan Pasal 3 UU Tipikor juncto pasal 55.
Untuk diketahui, 12 tersangka meliputi Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Seluma, MN, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Seluma PA.
Direktur CV. DN Racing Konstruksi, DI, Direktur CV. Atha Buana Consultant, NH, Wakil Direktur CV. Azelia Roza Lestari, SH.
Kemudian Wakil Direktur CV. Seluma Jaya Konstruksi, AJ, Direktur CV. Permata Group, SU,
Wakil Direktur CV. DN Racing Konstruksi, NU, Wakil Direktur CV. DN Racing Konstruksi, GE, Wakil Direktur CV. Fello Putri Paiker, EM,
Wakil Direktur CV. Cahaya Darma Konstruksi, CP dan Direktur CV. Defira, SU. Sekedar mengulas, diduga ada 8 item proyek dan 1 pengawasan kasus ini diduga merugikan negara mencapai Rp1,8 miliar.