Melewatkan waktu tidur akan memicu stres dan meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
5. Risiko Cedera
Terlalu tingginya jam kerja juga dapat menimbukan risiko yang juga tinggi. Pada sebuah studi yang mengamati 110.236 catatan pekerja dari 1987 hingga 2000, seseorang yang bekerja 12 jam per hari berisiko meningkatkan bahaya 37 persen dan bekerja 60 jam per minggu bahaya meningkat 23 persen.
BACA JUGA:Mobil Lebih Sering Parkir di Garasi, Kapan Mesti Ganti Oli? Ini Jawabannya
Tanda-tanda bila tubuh terlalu banyak bekerja
Sebagian orang mungkin sudah terbiasa kerja berlebihan. Namun, ini bukanlah pembenaran kalau kebiasaan ini tidak memiliki dampak buruk sama sekali.
Berikut tanda-tanda yang dapat muncul saat pekerjaan dan kehidupan pribadi tak seimbang.
-Tidak menikmati waktu senggang atau hari libur tanpa kecemasan dan rasa bersalah.
Pekerjaan yang dikerjakan sebenarnya tidak selesai atau hanya sedikit yang benar-benar selesai.
-Sering jadi orang yang paling terakhir berada di kantor. Keluarga mengeluhkan tentang jadwal pekerjaan.
-Mata lelah dan penglihatan terganggu.
Mulai berhenti merawat diri sendiri.
-Selalu merasa kesepian.
Kerja berlebihan merupakan masalah yang umum dihadapi. Keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik tentu akan membuat Anda lebih sehat dan produktif.
Cobalah mulai menetapkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Lepaskan rasa bersalah saat Anda bisa bekerja lebih efisien dan pulang tepat waktu.
Selain itu, lakukan rutinitas selepas kerja yang menyenangkan bagi Anda, semisal olahraga, menonton film, maupun membaca buku.