Kemarin, bertempat di Lapangan Silang Monas, Kapolri Listyo Sigit dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menggelar Pengecekan Kesiapan Pasukan Pengamanan Pemilu Operasi Mantap Brata 2023-2024. Dalam kesempatan itu keduanya melihat kesiapan personel yang bertugas untuk menanggulangi potensi gangguan saat pemilu.
Listyo menyatakan ada 260 ribu personel TNI dan Polri bersiap di TPS. Menurut laporan yang diterimanya hingga kemarin, situasi aman.
“Kami terus mengikuti sampai dengan rangkaian pencolblosan selesai, penghitungan, dan setelah itu dampak-dampak apa yang diantisipasi,” ujarnya. Ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Listyo sempat menyebut jika di Papua ada beberapa distrik yang mengalami kendala dalam pemilu.
Sehingga jadwal pemungutan suara dimundurkan. Sebab ada desakan dari beberapa pihak. Selain itu ada beberapa daerah yang terjadi bencana. Misalnya saja banjir. Ini menyebabkan adanya relokasi tempat pemilihan.
Selain itu, di Sampang, Madura, juga terjadi kericuhan akibat banyaknya warga yang tidak mendapatkan undangan untuk pemilu. Listyo mengingatkan jika situasi masih terkendali. Dia juga menyerahkan kepada KPU terkait sitem untuk mengatasi hal ini.
Pasca pemilu pun masih terus diawasi. Dia berharap jika seluruh pihak mengikuti proses hukum yang sudah ditetapkan.
Misalnya saja pelaporan kecurangan ke Bawaslu hingga gugatan ke Mahkamah Konstitusi. “TNI dan Polri akan mengamankan masyarakat sehingga hal-hal seperti pengalaman 2019 dapat diminimalisir,” ungkap Listyo. Pada pemilu lalu, ada aksi masa yang turun ke lapangan karena ketidakpuasan hasil pemilu. Beberapa diantaranya meninggal dunia. Dia menegaskan jika aksi turun ke jalan dibolehkan. Asal tidak membahayakan masyarakat.
Di tempat yang sama, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyampaikan bahwa instansinya sudah mengerahkan puluhan ribu prajurit untuk bertuga bawah kendali operasi (BKO) di Polri. Total, tidak kurang dari 90 ribu prajurit TNI yang BKO di Polri untuk membantu pengamanan pelaksanaan pemilu serentak.
”Ada yang pengamanan ke TPS-TPS dan ada yang stand by,” ungkap dia kepada awak media di Jakarta.
Agus menyatakan bahwa dia sudah melihat langsung kerja-kerja yang dilaksanakan oleh anak buahnya sejak Selasa malam (13/2). Khususnya para prajurit TNI yang ditempatkan di Jakarta dan sekitarnya. ”Kami sudah patroli bersama di seluruh wilayah, alhamdulillah aman,” ucap mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu.
Namun demikian, dia tidak menampik ada beberapa TPS yang terpaksa menunda pelaksanaan pemilu.
Misalnya TPS di wilayah Demak, Jawa Tengah. Agus menyebutkan bahwa pemilu di sana terpaksa harus ditunda lantaran bencana banjir yang terjadi. Hal serupa dilakukan di daerah lain yang juga terdampak bencana. Berdasar informasi yang dia terima, pencoblosan di daerah-daerah itu bukan hanya ditunda, melainkan bakal direlokasi atau dipindahkan tempat pencoblosannya.
”Kita harapkan pelaksanaan pencoblosan bisa berjalan dengan lancar dan aman,” imbuhnya.
Pemilu 2024 diwarnai dengan sejumlah dugaan kecurangan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sedang mengecek sejumlah temuan kecurangan tersebut. Belum dipastikan kebenaran terjadinya kecurangan.
Sejumlah dugaan kecurangan bermunculan di media sosial. Salah satunya sebuah video yang dinarasikan terjadinya KPPS yang tidak membagikan undangan pencoblosan untuk desanya. Namun, justru mencoblos surat suara secara sepihak. Disebut kejadian ini terjadi di Madura.