”Quick count itu adalah perhitungan sementara dengan contoh-contoh dengan dasar katakanlah 1000-2000 TPS.
Tapi selanjutnya tunggu perhitungan yang benar,” ujarnya.
Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo juga merespon hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.
Dia meragukan perolehan suara yang diraih pasangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.
Ganjar mengatakan, pihaknya masih akan terus mengikuti pemberitaan politik di media.
"Tenang semuanya. Kita akan mengikuti semua apa yang diberitakan dan tentu penghitungan akhir nanti sampai Maret," terangnya di Posko Relawan Mahfud MD, Jalan Teuku Umar 9, Jakarta, kemarin.
Menurutnya, saat ini para saksi dari partai politik pengusung sedang bekerja untuk mengumpulkan data. Mereka tetap semangat bekerja.
Ganjar menegaskan, tidak ada perjuangan yang sia-sia.
Menurut Ganjar, semua hasil perolehan suara sedang diakumulasikan oleh partai, khususnya PDI Perjuangan (PDIP).
"Maka kita tunggu saja, nanti yang sifatnya teknis, kawan-kawan TPN yang sedang menyiapkan," bebernya.
Saat ditanya hasil hitung cepat yang menunjukkan kemungkinan pilpres satu putaran, Ganjar balik bertanya.
"Kamu percaya nggak suara saya segitu,?" ungkap mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid meminta barisan pendukung pasangan Ganjar-Mahfud, dan seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan menunggu hasil final tabulasi suara yang dilakukan secara manual oleh KPU.
Tentu, kata Arsjad, pihaknya menghargai lembaga-lembaga survei yang telah bekerja keras untuk melakukan exit poll dan juga quick count. Namun, quick count bukan hasil akhir. "Jangan lupa bahwa hasil resmi pemilu ditentukan oleh rekapitulasi manual KPU,” kata Arsjad.
Arsjad juga mengatakan, bahwa publik tentunya tidak bisa mengabaikan laporan dan bukti yang menunjukkan bahwa pasangan 03 sudah menjadi target dari berbagai bentuk kecurangan dan intimidasi.
Menurutnya, kecurangan-kecurangan itu adalah serangan terhadap proses demokrasi. Dia menyerukan agar setiap tindakan kecurangan diselidiki secara menyeluruh, karena terindikasi dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan massif.