Itu sangatlah kurang bahkan tidak bisa mengakomodir setengahnya," tutur Weni.
Untuk itulah, dikatakan Weni, pihaknya meminta diakomodir secara keseluruhan.
Namun, meski begitu, pihaknya tetap akan menerima keputusan dari Pemprov Bengkulu.
BACA JUGA:Gubernur Mencoblos di TPS Sadang 1 Bersama Keluarga, Ini Pesan Gubernur Kepada Masyarakat
BACA JUGA:Investasi BPKH, Layanan Katering Hingga Sewakan Lobi Hotel Jemaah Haji
"Namanya meminta kan harus berusaha dulu. Nanti mereka akan berkoordinasi lagi mengenai usulan tersebut dengan pemerintah pusat," terangnya.
Di sisi lain, pihaknya hanya bisa menunggu. Tidak hanya guru, GPPNS juga meminta untuk ikut mengomodir Pegawai Tidak Tetap (PTT) maupun teknis lainnya di lingkungan pendidikan.
"Mengenai gaji yang diterima, sebenarnya tidak ada kendala dan mensyukurinya.
Kami sudah ada pada rezeki itu. Namun, di sisi lain, kita juga memperjuangkan nasib kita selanjutnya," sebut Weni.
BACA JUGA:Sehari Usai Coblosan: Prabowo Ziarah, Ganjar Rapat, Anies Agenda Privat
BACA JUGA:Sehari Usai Coblosan: Prabowo Ziarah, Ganjar Rapat, Anies Agenda Privat
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes, menuturkan
Pada prinsipnya Pemprov Bengkulu tidak keberatan untuk mengusulkan seperti permintaan GPPNS.
Namun, di sisi lain, belum ada petunjuk terhadap pengusulan kuota tersebut oleh pusat.
"Mereka minta untuk dimasukan 1.500 hingga 2.000 peserta karena jumlah mereka itu sekitaran itu.
Pada prinsipnya, Pemprov tidak keberatan. Namun petunjuk terhadap kouta pengusulan ini belum ada," terangnya.