ARGA MAKMUR, KORANRB.ID – Kebutuhan terbilang sangat penting di sebuah rumah sakit (RS), diantaranya ketersediaan listrik dan air memadai. Tanpa listrik dan air, dapat dipastikan operasional rumah sakit akan lumpuh.
Kondisi demikian (terancam lumpuh) menghantui RSUD Arga Makmur Bengkulu Utara. Aliran listrik dari PLN dan distribusi air dari PDAM terancam diputus lantaran RSUD Arga Makmur sejak tahun 2024 berjalan, menunggak pembayaran.
BACA JUGA:Hasil Pemilu Berpeluang DPRD Mukomuko Dominan Wajah Baru, Siapa Saja?
BACA JUGA:Harusnya Dimulai 15 Februari, Pleno Rekapitulasi Suara Tingkat PPK Belum juga Dimulai
Terutangnya RSUD Arga Makmur ke PLN dan PDAM lantaran anggaran di APBD Bengkulu Utara tahun 2024 untuk RS Arga Makmur belum dapat dibelanjakan.
Ini imbas dari Pemprov Bengkulu yang belum kunjung menyetujui APBD Bengkulu Utara.
Direktur RSUD Arga Makmur, dr. Herawati. Foto: Tri Shandy Ramadhani--
Belum bisa dibelanjakannya APBD 2024 juga membawa dampak tertundanya pembangunan, dan belum dibayarnya honor tenaga non ASN dan perangkat desa di Kabupaten Bengkulu Utara.
Pelayanan di RSUD Arga Makmur dan hampir seluruh puskesmas di Kabupaten Bengkulu Utara saat ini terganggu akibat tak kunjung disetujuinya APBD Bengkulu Utara oleh Pemprov Bengkulu.
Adapun nilai tunggakan listrik RSUD Arga Makmur mencapai Rp 100 juta lebih. Ini pula memaksa PLN bersikap tegas, akan memutus sementara saluran listrik ke RSUD Arga Makmur.
BACA JUGA:Bengkulu Dapat Dana Tambahan Rp203,57 Miliar
BACA JUGA:Vakum 40 Hari, Retribusi 29 Titik Parkir Aktif Lagi, Dishub Ungkap Alasannya
Sementara hampir seluruh alat pelayanan medis termasuk ruang operasi membutuhkan ketersedian listrik yang memadai untuk melakukan pelayanan pada masyarakat.
Tidak akan mampu bila hanya mengandalkan listrik dari genset atau mesin diesel penghasil listrik.
Jika sampai akhir bulan ini RSUD tidak bisa membayar tagihan listrik lantaran belum tuntasnya APBD, maka listrik dan air RSUD akan dicabut sementara hingga semua tunggakan pembayaran tagihan listrik lunas.