BENGKULU, KORANRB.ID - Kapolda Bengkulu, Irjen Pol. Drs. Armed Wijaya, M.H berharap tidak ada pengerahan massa pasca Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024 di Provinsi Bengkulu.
Hal ini disampaikan Kapolda Bengkulu, saat memimpin Rapat Rencana Kontijensi Aman Nusa-1 2024 Polda Bengkulu
Tentang penanganan konflik sosial Tahun 2024 di wilayah hukum Polda Bengkulu.
Rapat ini, diselenggaran di Aula Rupatama Awaloedin Djamin Polda Bengkulu, Jumat 16 Februari 2024.
BACA JUGA:Musim Hujan, 28 Hektare Sawah Maret Siap Ditanami, Petani Menunggu Bantuan Bibit
BACA JUGA:Pergub PPDB 2024 Sedang Digodok, Dewan Minta Petakan Kebutuhan Tiap Sekolah
“Harap tidak ada pengerahan massa pasca Pemilu 2024,” kata Kapolda.
Untuk itu, Kapolda meminta seluruh jajaran Polda Bengkulu untuk tetap mengedepankan langkah-langkah pencegahan.
Serta memberikan wawasan pancasila kepada masyarakat, guna antisipasi adanya provokasi yang berusaha memecah belah persatuan dan kesatuan.
“Meski Provinsi Bengkulu dapat dikatakan aman dan kondusif namun kita jangan underestimate dan harus siap melakukan backup apabila terjadi peningkatan dinamika situasi pasca Pemilu 2024,” ujar Kapolda.
BACA JUGA:Tenggat Kontrak hingga 14 Maret, Penyaluran DAK Fisik Masih Nihil, Simak Penjelasannya
BACA JUGA:Musim Hujan Februari, Ini 3 Kabupaten Waspada Bencana
Semua itu terang Kapolda, dilakukan demi menjaga keamanan di wilayah Bengkulu.
Bahkan, Kapolda juga mengingatkan agar tidak ada masyarakat yang mencoba untuk memprovokasi masyarakat lain yang menimbulkan konflik di tengah-ditengah masyarakat.
“Tetap waspada terhadap gangguan oknum maupun kelompok yang ingin memecah belah bangsa khususnya pada proses Pemilu 2024 yang saat ini masih berlangsung,” tutupnya.