BENTENG, KORANRB.ID – Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bengkulu Tengah tahun ini, baik berupa jalan, irigasi hingga pembangunan sambungan distribusi air bersih mencapai 21 paket.
Semuanya telah dilakukan lelang, termasuk 3 paket jalan lingkungan dengan alokasi anggaran sebesar Rp582 juta. Tiga paket jalan lingkungan ini melintasi beberapa desa di Kabupaten Bengkulu Tengah.
BACA JUGA:8 Istilah yang Sering Ditemui Dalam Informasi Beasiswa Luar Negeri
BACA JUGA:Perebutan 9 Kursi DPRD Kota Bengkulu Dapil 1 Sengit, 9 Caleg dari Partai Ini Berpeluang Besar Duduk!
Pertama peningkatan jalan lingkungan Desa Batu Raja Pondok Kubang dengan anggaran Rp 200 juta. Kedua Peningkatan jalan lingkungan Desa Talang Tengah I dengan anggaran sebesar Rp 200 juta.
Berikutnya peningkatan jalan lingkungan Desa Kembang Seri tahap II dengan anggaran Rp 182,5 juta. Sebagaimana disampaikan Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bengkulu Tengah, Febrian Fatahillah, ST, MT.
Pembangunan 3 jalan lingkungan yang menghabiskan Rp582 juta tersebut, dalam waktu dekat, paling tidak di bulan Maret 2024, pekerjaan fisik mulai dilaksanakan.
“Saat ini tiga paket pekerjaan jalan lingkungan ini sudah tayang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Kalau tak ada kendala, kemungkinan besar sebelum bulan Ramadhan atau tepatnya awal Maret dimulai pekerjaannya,” ujar Febrian.
BACA JUGA:Perolehan Suara Caleg Golkar di Dapil IV DPRD Provinsi Bengkulu Bersaing Ketat
BACA JUGA:PPP Unggul Sementara di Bengkulu Tengah, Diikuti Gerindra, PDIP dan Nasdem.
Pada dasarnya saat ini pekerjaan fisik yang ada di Dinas PUPR sudah dilelang semuanya. Bahkan sudah ada yang selesai lelang dan tinggal memulai pelaksanaan pekerjaan.
Dinas PUPR Benteng selama ini memang selalu memulai pekerjaan fisik di awal tahun. Bertujuan proses pekerjaan bisa lebih lama dan pihak ketiga bisa bekerja lebih fokus, tidak terburu-buru karena dikejar-kejar waktu.
“Kalau pekerjaan dimulai lebih awal tentu akan sangat bagus dan memengaruhi hasil pekerjaan. Sebab kontraktor bekerja tidak dikejar waktu dan kualitas pekerjaan tentu akan lebih baik dibandingkan pekerjaan yang buru-buru karena dikejar deadline kontrak pekerjaan,” ungkapnya.
Lanjut Febrian, pekerjaan fisik bisa dimulai awal tahun karena perencanaannya sudah dilakukan di akhir tahun 2023 dengan menggunakan dana APBD Perubahan.
“Kami menerapkan ini semua karena sudah terbukti leboh produktif. Kemudian serapan anggaran juga lebih cepat,” jelasnya.