Tersangka berinisial, Mi (39) juga warga Desa Air Sulau Kecamatan Kedurang.
Di hadapan pihak kepolisian, tersangka mengakui, kalau dirinya hilang ingatan ketika ia melancarkan aksinya membacok korban hingga usus korban sampai terburai keluar.
Tersangka Mi mengklaim kalau dirinya tidak ingat hal apapun saat membacok korban secara tragis.
Bahkan, tersangka merasa tidak melakukan apa-apa.
Karena, seingatnya, saat kejadian pelaku terus merasa kalau dirinya sedang tidur di dalam kamar.
Dijelaskan Kapolsek Kedurang Iptu Erik Fahreza SH, sampai saat ini tersangka masih belum memberikan keterangan yang jelas.
Anehnya, tersangka selalu berbeda-beda jawaban saat dimintai keterangan oleh Penyidik Unit Reskrim Polsek Kedurang.
"Tersangka belum memberi keterangan soal alasannya melukai korban. Saat ditanya terkait kejadian itu, tersangka menjawab ngelantur, bahkan mengaku hilang ingatan," ungkap Kapolsek.
Menyikapi hal tersebut, Erik mengaku, karena kondisi tersangka yang kemungkinan tidak normal dan selalu memgelak saat dimintai keterangan.
Pihaknya memutuskan melakukan observasi dengan meminta bantuan ahli jiwa. Hal itu untuk memastikan kondisi kejiwaan tersangka.
"Tersangka diobservasi oleh ahli kejiwaan. Nanti hasilnya seperti apa, kami masih menunggu," beber Erik.
Sementara itu, korban belum bisa dimintai keterangan oleh penyidik karena kondisinya belum pulih.
Hal tersebut karena fisik korban masih lemah usai menjalani operasi akibat luka serius di perut pasca dibacok tersangka.
Selanjutnya, peristiwa ketiga masih di wilayah Polsek Kedurang.
Warga Desa Padang Bindu Kecamatan Kedurang Ilir Adi (25) menjadi korban penusukan oleh teman satu desanya berinisial Rs (22) Rabu, 14 Februari 2024.
Peristiwa ini ketika Pemilu sedang berlangsung di di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Desa Padang Bindu Kecamatan Kedurang Ilir.