Jadi, jika sudah dinyatakan sehat jiwanya berdasarkan pemeriksaan tersebut, berarti tidak ada yang terlalu dikhawatirkan. Para caleg sudah siap kalah dan menang.
BACA JUGA:Jelang Ramadan Pemkot Bengkulu Adakan “Pasar Ado Galo”, Stabilkan Harga Sembako, Ini Lokasinya
BACA JUGA:Usulan Rp70 Miliar Perbaikan RSKJ Soepropto, Kemenko PMK Visitasi RSKJ Soepropto
"Di dalam persyaratan untuk menjadi caleg itu mereka mengambil surat keterangan kesehatan, termasuk salah staunya tes kejiwaan. Kalau sudah melangkah dan menuntaskan tersebut, artinya tidak ada gangguan," tutupnya.
Direktur RSKJ Bengkulu, dr. Jasmen Silitonga, M.Kes, Sp.KK, mengatakan kamar yang tersedia untuk menampung pasien caleg stres yang gagal dalam Pemilu yakni 100 kamar.
"Kamar yang tersedia saat ini termasuk yang juga tersedia bagi caleg yakni 100 kamar," ujarnya.
Untuk diketahui, sebelumnya pada pemilu 2019, RSKJ Soepropto menyiapkan 300 kamar tidur. Jumlah ditahun ini, cukup sedikit dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya mengingat kebutuhan kamar saat ini memang sedang banyak dipergunakan.
Ia mengatakan, RSKJ tidak hanya melayani pasien dengan gangguan jiwa saja. Namun, juga yang ingin berkonsultasi karena mengalami gangguan psikologis.
Sebanyak 100 tempat tidur tersebut disediakan berdasarkan dengan kamar yang ada saat ini. Dimana, yang tersedia di RSKJ sebanyak 245 tempat tidur.
"Tempat tidur yang terpakai ada 145, nanti ada juga yang selesai dirawat jadi ada 100 lebih tempat tidur yang disiapkan," katanya.
Jasmen menyebutkan, sebanyak 100 tempat tidur yang disiapkan itu untuk menangani para Caleg yang mengalami stres ringan ataupun stres berat pasca pemilu.
Terbagi atas beberapa kelas yakni kelas I, kelas II dan emergency. Sementara itu, untuk perawatan yang diberikan berupa konseling hingga terapi serius.
"Khusus untuk konsling, RSJK memiliki 4 orang dokter psikolog dan psikiater. Nantinya, 4 dokter dan psikiater ini lah yang akan melayani bagi yang ingin melakukan konsultasibterkait dengan kesehatan jika para caleg," ungkapnya.
Dengan begitu, ia berharap para caleg ini nantinya bisa, teratasi mentalnya dengan berkonsultasi ke RSKJ. "Untuk yang akut, kita layani dengan rawat jalan dulu," kata Jasmen.
Lebih lanjut, ia menyebutkan ada saja Caleg gagal yang melakukan konsultasi. Meskipun tidak hapal jumlah Caleg yang berobat ke RSJK pada pemilu tahun 2019 lalu, namun Jasmen memperkirakan jumlahnya meningkat dari pemilu sebelumnya.
"Ya memang seperti biasa pasti ada dan pasti ada peningkatan sdikit," ujarnya.