“Musim tanam itu biasanya bulan Maret dan Bulan April, berdasarkan kebiasaan petani saat ini,” sampai Destriana.
Diberitakan sebelumnya, musim tanam padi para petani di areal persawahan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) akan dimulai awal Maret mendatang.
BACA JUGA:Pertriwulan BPBD Bakal Datangi Sekolah, Ini Agendanya
BACA JUGA:4 Pasar di Kota Bengkulu Diterget Hasilkan PAD Rp3 Miliar 2024 Ini, Begini Potensi Capaiannya
Tidak hanya bibit yang sedang ditunggu para petani menjelang musim tanam ini. Pupuk subsidi juga menjadi harapan untuk musim tanam awal 2024 ini.
Dikatakan Ketua Kelompok Tani (Poktan) Dusun Besar, Heryadi Yahya usulan bibit padi sudah mereka sampaikan pada Oktober 2023 lalu ke Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bengkulu.
Namun hingga kemarin, 22 Februari 2024 Heriyadi mengaku usulan bibit itu sama sekali belum ada. Padahal para petani sudah menyiapkan lahan.
“Sampai sekarang belum (bibit, red) ada,” kata Heryadi saat diwawancarai RB.
Dijelaskan Heriyadi, jumlah Poktan Talang Ilo sebanyak 35 orang.
Dengan total luas sawah mencapai 18 hektare. Semua petani akan serentak melaksanakan musim tanam Maret mendatang.
“18 hektare lahan petani di kawsan Kelompok Tani Talang Ilo sudah siap masuk proses tebar benih,” jelasnya.
Dari pantauan RB, memang petani sedang menggarap lahannya untuk persiapan masa tanam.
Masih Heriyadi, ia menjelaskan, jika dihitung dari musim tanam hingga musim panen akan berlangsung 110 hari.
Untuk masa pembibitan sekitar 10 sampai 14 hari, artinya para petani harus bersiap dengan waktu tersebut.
Namun usulan bibit belum sampai juga, dengan demikian kata Heriyadi para Poktan akan melakukan langkah menggunakan persedian bibit pribadi, dengan persentase yang biasa dihitung tingkat keberhasilannya.
“Kalau tak ada bibit yang kami akan bergerak mandiri saja,” tegasnya.