Namun tidak semua orang bisa menerima ajakan dari Nabi Idris AS, Bahkan banyak sekali yang menentang ajakannya.
Dikondisi yang seperti itu akhirnya Nabi Idris berhijrah ke Mesir. Tujuannya adalah ia ingin berpindah ke daerah yang penduduknya lebih banyak.
Selain itu, Nabi Idris juga mencari daerah dimana orang-orang tersebut mau menerima ajakannya untuk taat kepada Allah.
Meskipun pada awalnya banyak orang yang menentang ajakan Nabi Idris dan banyak pula yang tidak mau diajak pergi berhijrah.
BACA JUGA:Peringati 2 Abad Traktat London, Tour de Bencoolen Bakal Diikuti Lintas Negara
Namun, hal ini tidak mematahkan semangatnya untuk berhijrah. Nabi Idris tidak berhenti mencoba untuk meyakinkan pengikutnya.
Usaha untuk meyakinkan pengikutnya pun berhasil. Kini usahanya pun tidak sia–sia. Akhirnya para pengikutnya bersedia untuk diajak berhijrah.
Pada akhirnya Nabi Idris dan para pengikutnya berhijrah ke Mesir. Beliau juga mengatakan bahwa apabila kita berhijrah karena Allah maka Allah akan memberikan rezeki dimana pun kita berada.
Nabi Idris dan pengikutnya pun menemukan sebuah sungai yang dikenal dengan sebutan Sungai Nil.
BACA JUGA:Seleksi Calon Paskibraka Dibuka, Berikut Cara Daftarnya
Mereka berhenti beristirahat dan Nabi Idris tidaklah berhenti mengucapkan tasbih untuk memuji Allah SWT sebagai tanda bersyukurnya.
Itulah awal mula dari perjalanan dakwah Nabi Idris ke Mesir mengajak umatnya untuk menuju ke jalan Allah dan taat kepada-Nya.
Selain itu, Nabi Idris juga meninggalkan pesan-pesan yang mana sebagian besar isinya mengandung ajakan untuk berbuat kebaikan dan taat kepada Allah SWT.
Pesan yang disampaikan adalah gambaran tentang bagai mana harus menyikapi perjalanan hidup sesuai dengan ajaran agama.
BACA JUGA:Berikut Keutamaan Bekerja dan Bersedekah pada Bulan Ramadan
Di antaranya adalah haru memiliki sifat yang sabar yang disertai dengan iman, senantiasa berharap mendapatkan syafaat dari Allah SWT dengan amal salehnya, berniat dengan ikhlas.