Desain perahu di bagian atasnya bertutupkan dengan kayu agar seluruh penumpang dan isinya nantinya aman dan selamat ketika Allah melimpahkan azab kepada kaum Nabi Nuh yang durhaka kepada-Nya.
BACA JUGA:Motor Listrik Jadi Materi Uji Baru Festival Vokasi Astra Honda Motor
Sedangkan dindingnya dibuat sekuat mungkin untuk menahan derasnya air banjir yang akan membinasakan seluruh umat manusia yang zalim dan tidak beriman kepada Allah SWT.
Lalu Nabi Nuh juga berdoa untuk memohon kepada Allah SWT agar setelah azab diturunkan, Allah tidak membiarkan seorang pun dari kaum maupun pemimpin yang zalim tersebut selamat dan tetap tinggal di bumi.
Nabi Nuh tidak ingin nantinya mereka akan kembali menyebabkan banyak umat manusia yang tersesat, berbuat maksiat, dan akan lebih zalim lagi.
Kemudian setelah perahu Nabi Nuh selesai dibangun, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk bersiap-siap dan mengumpulkan semua umatnya serta perbekalan selama akan terjadinya banjir.
BACA JUGA:Mencuat Saat Sidang, Aset Pertashop Milik Terdakwa KUR BRI Lebong, Ini Langkah Jaksa
Allah memberikan isyarat berupa munculnya air dari dalam tannur atau sebuah Oven tradisional di dapur rumah Nabi Nuh. Sehingga jika dimasukkan ke dalam logika, tidak mungkin sebuah tannur dapat mengeluarkan sumber air.
suatu hari, tannur di dalam dapur Nabi Nuh menunjukkan tanda-tanda keluarnya air, lalu kemudian Nabi Nuh segera mempersiapkan diri dan membuka perahunya.
Nabi Nuh mengumpulkan semua umat yang beriman untuk segera melindungi diri dan masuk ke dalam perahu.
Nabi Nuh juga membawa bermacam-macam jenis binatang yang berpasang-pasangan mulai dari bintang buas, burung, gajah, sapi, hingga semut.
BACA JUGA:Diskors 2 Jam, Pleno Hasil Pemilu di Kepahiang Lanjut Sampai Malam, Ada Perubahan
Malaikat Jibril pun ikut turun ke bumi dan membantu Nabi Nuh mengumpulkan serta menggiring setiap binatang yang berpasangan agar nantinya setelah azab ini melanda seluruh dunia dan menenggelamkan daratan beserta isinya, setiap spesies binatang itu tidak punah dan bisa berkembang biak kembali untuk generasi umat manusia selanjutnya.
Istri dan putra nabi Nuh Kan’an adalah orang yang turut serta mencemooh perahu Nabi Nuh sehingga mereka tidak ikut menaikinya.
Hanya ada sekitar 80 orang mukmin yang masuk ke dalam perahu tersebut. Dan Allah menurunkan demam kepada hewan-hewan buas hingga naluri buasnya turun agar tidak memangsa hewan-hewan lainnya.
Setelah seluruh pengikut Nabi Nuh dan hewan-hewan masuk ke dalam perahu, kemudian seluruh pintu masuk ditutup.