Sebab Sungai Bintuhan sudah mengalami pendangkalan akibat sudah terlalu banyak endapan sedimental berupa pasir dan lumpur.
"Dengan dilakukan normalisasi ini, harapannya dapat mencegah banjir yang terus terjadi di Bintuhan," ujar Renra.
Dia mengungkapkan, normalisasi sungai yang dilakukan ini sama sekali tidak memakai biaya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur.
Artinya pihak Kecamatan Kaur Selatan langsung melakukan pengajuan ke pihak Balai Sumatera, untuk mendapatkan bantuan agar sungai dilakukan pengerukan karena sudah sangat sering terjadi banjir.
BACA JUGA:Ini Perolehan Suara DPR RI, DPD dan Pilpres Hasil Pleno Kabupaten Bengkulu Utara
"Untuk anggaran yang mereka kucurkan dalam pengerukan sungai ini, kita juga kurang memahami kita sifatnya hanya mengusulkan," terang Renra.
Dengan telah dilakukan normalisasi ini, Renra mengharapkan bisa menjadi solusi mengurangi terjadinya banjir di Bintuhan.
Apalagi saat ini sedang musim penghujan, seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalai beberapa wilayah di Kota Bintuhan terendam banjir akibat dari sungai Bintuhan yang meluap.
"Mudah-mudahan dengan ini, tidak banjir lagi.
BACA JUGA:Truk Melintang, Jalan Lintas Kepahiang - Curup Macet Total 3 Kilometer
Meskipun tidak akan menjadi solusi instan setidaknya bisa mengurangi," tukasnya.
Sementara itu, pengawas Lapangan Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Yanto mengatakan pengerjaan yang mereka lakukan dimulai dari Kelurahan Bandar.
Kemudian akan dilanjutkan dengan beberapa desa lainnya menyusuri Sungai Bintuhan.
Tim yang bertugas pun juga sempat mengalami kesulitan karena kondisi sungai berlumpur yang dapat mengakibat alat berat bisa terjebak.
BACA JUGA:Hasil Pleno: Di Kota Bengkulu, Elisa Unggul Jauh dari Calon DPD Incumbent
Namun dalam dua atau tiga hari kedepan pengerjaan dipastikan akan diselesaikan oleh tim yang bertugas.