Ia menambahkan, program tersebut sudah tersalurkan sebanyak 3.114.540 Kg alokasi bulan Januari s/d Februari 2024. Akan terus berlanjut sampai dengan bulan Juni 2024.
Program ini upaya pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog untuk terus menekan harga beras di pasaran agar tetap stabil.
Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan maupun harga pangan terutama beras ini.
"Tentunya pemerintah akan terus melakukan aksi cepat tanggap atas dampak perekonomian yang ditimbulkan oleh perubahan iklim Elnino yang saat ini tengah melanda dunia dan menghadapi HKBN 2024," demikian Dodi.
BACA JUGA:Dalam Sehari, Longsor Terjadi di 19 Titik di Wilayah Rejang Lebong
Sementara itu, berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA), luas panen padi di tahun 2023 mengalami kenaikan sebesar 1,27 hektar.
Hal tersebut terungkap dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu bulan Maret 2024.
Meski luas panen meningkat, justru harga beras melonjak.
Bahkan, terpantau di beberapa pasar di Kota Bengkulu kenaikannya hingga mencapai lebih dari Rp25 ribu/cupaknya.
BACA JUGA:Reses Usai, Hak Angket Segera Diajukan, Timnas Amin Susun Draf Usulan
Kenaikan harga beras ini, juga diwanti-wanti masayarakat.
Apalagi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Ramadan yang tinggal seminggu lagi.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME, menuturkan sepanjang Januari hingga Desember 2023, luar oanen di Provinsi Bengkulu mencapai sekitar 57.877 hektar.
Luas panen ini mengalami kenaikan sebesar 725 hektare atau 1,27 persen dibandingkan 2022 yang sebesar 57.152 hektare.
BACA JUGA:Kemendag Dalami Penyebab Harga Bahan Pokok Naik, Salah Satunya Gangguan Produksi
"Luas panen padi pada Maret 2023 adalah sebesar 8.418 hektare, sedangkan pada April 2022 luas panen padi mencapai 8.295 hektar," terang Win.