Dijelaskan, program-program produktif Lazismu di Kepahiang harus diciptakan guna memperkuat ekonomi umat.
Hal ini diperlukan dalam kondisi ekonomi saat ini yang sedang tidak menentu.
"Untuk penguatan ekonomi ummat, lembaga zakat harus berinisiasi menciptakan program produktif, potensi usaha kopi cukup menjanjikan," ucapnya.
Dalam kesempatan ini pula, ia memiliki harapan pengembangan semangat wirausaha di Lazismu Kepahiang dapat terus ditumbuh kembangkan lebi baik ke depannya.
BACA JUGA:Rebut Kursi Walikota Bengkulu, Ini Nama-nama Kandidat Kuat
"Semoga program yang kami bawa pun, bisa menularkan semangat kewirausahaan di masyarakat Kepahiang, khususnya di lingkungan warga persyarikatan" harap Syinta.
Potensi pengembangan komoditas kopi di Kabupaten Kepahiang cukup tinggi.
BPS Provinsi Bengkulu mendata, per 2020 produksi kopi Kepahiang di kisaran 19,22 ribu ton per tahun.
Pada 2022 menjadi hasil produksi kopi Kepahiang di angka 20,02 ribu ton per tahun.
Adapun luasan areal perkebunan kopi rakyat pada 2022 tercatat seluas 25,8 ribu ton.