Sementara waktu, masyarakat secara swadaya bergotong royong membersihkan sisa material jembatan yang menutupi jalur sungai.
"Kepada warga yang tinggal di wilayah rawan bencana, kita sarankan untuk tetap waspada.
Karena memang sesuai ramalan cuaca, hingga beberapa hari ke depan cuaca ekstrem akan berpotensi tetap terjadi khususnya di wilayah Kabupaten Kepahiang," imbau Hendra.
BACA JUGA:Awas, Jangan Lakukan Hal Ini Bila Tak Ingin Wiper Mobil Cepat Rusak
Dijelaskan, terjangan banjir di Desa Mekar Sari Kabawetan lebih disebabkan hujan lebat dengan intensitas tinggi.
Tim TRCD BPBD Kabupaten Kepahiang mendapatkan laporan dari warga Senin pukul 08.00 WIB.
Tim langsung ke lokasi melakukan pendataan. Untuk sementara tidak ada dampak pada persawahan dan perkebunan.
“Di lokasi, masyarakat lagi gotong royong membersihkan sisa material jembatan yang menutupi jalur sungai," jelas Hendra.
BACA JUGA:Kebakaran di Kebun Keling, Hanguskan 2 Rumah dan 3 Motor
Terkait potensi cuaca ekstrem, BMKG Stasiun Geofisika Klas III Kepahiang telah menjelaskan sebelumnya akan ada potensi hujan lebat.
Lantaran adanya belokan angin dan pertemuan angin atau Konvergensi di wilayah Bengkulu.
Selain itu, ada juga kelembaban udara yang cukup basah di lapisan bawah hingga atas, serta labilitas udara yang cukup labil.
Kondisi di atas, dapat menimbulkan ada potensi pembentukan awan hujan di beberapa wilayah Bengkulu termasuk di Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:Gelar 19 Mata Lomba Tingkat Nasional, ICC SMAIT IQRA’ Resmi Ditutup
Dari kondisi ini pula, bencana hidrometeorologi tetap mengancam wilayah Kabupaten Kepahiang.
Secara umum, dari pendataan terakhir yang dilakukan BPBD Kabupaten Kepahiag setidaknya ada 62 titik di wilayah desa/kelurahan Kabupaten Kepahiang masuk dalam kategori rawan bencana.