BACA JUGA:Jangan Lupa, Datangi Pasar Murah di Kodim 0408, Disiapkan 6 Ton Beras Murah
Namun teknisnya tidak bisa dilaksanakan sekaligus mengingat keterbatasan anggaran daerah.
Diakuinya, pekerjaan rehab Masjid Agung Sultan Abdullah sudah dilaksanakan dalam 2 tahun anggaran dengan total anggaran Rp3,3 miliar.
Yakni Rp1,8 miliar pada tahun 2022 dan Rp1,5 miliar pada tahun 2023.
‘’Kalaupun memang belum bisa menuntaskan seluruh bagian yang harus direhab, kami harap bupati Lebong ke depan bisa kembali menganggarkan kegiatan rehabnya di tahun anggaran selanjutnya,’’ tukas Kopli.
BACA JUGA:Ini Hasil Pleno KPU Kota Bengkulu!
Bukan tanpa alasan, rehab pada Masjid Agung Sultan Abdullah harus terus dilakukan mengingat tidak sedikitnya agenda Pemkab Lebong yang harus berkaitan dengan masjid itu.
Jadi bukan hanya sebatas fasilitas ibadah bagi masyarakat Lebong.
Dengan kondisi yang terawat, setidaknya aktivitas keagamaan maupun ibadah kaum muslim dapat terus berjalan dengan baik.
Baik salat, pengajian, tabligh akbar maupun kegiatan keagamaan lainnya seperti pelepasan dan penyambutan jemaah haji.
BACA JUGA:10 Parpol Dapat Kursi di DPRD Bengkulu Selatan, 8 Parpol Gigit Jari
Sekadar mengingatkan, dalam pengerjaan tahun 2022, kegiatan rehab pada Masjid Agung Sultan Abdullah difokuskan pada bagian atap. Yakni pemasangan dak beton dan plafon.
Selain itu, kegiatan juga menyasar ke perbaikan interior serta pembersihan dan pengecatan bagian dinding luar dan dalam. Kegiatannya dilaksanakan CV. Wijaya Perdana dengan anggaran kegiatan Rp1,8 miliar.
Selanjutnya pada tahun 2023, pekerjaan rehab dilanjutkan dengan nilai kontrak sekitar Rp1,5 miliar. Namun tidak ada item pekerjaan baru dalam realisasinya.
Hampir sama persis dengan tahun sebelumnya, kegiatan rehab yang dilaksanakan CV. Intan Jaya itu masih difokuskan pada pengerjaan pengecatan ulang seluruh dinding masjid serta perbaikan bagian atap masjid yang telah dikerjakan tahun 2022.