Sejarah Hari Raya Nyepi, Berawal dari Zaman India Kuno

Senin 11 Mar 2024 - 03:30 WIB
Reporter : Fran Sinatra
Editor : Fazlul Rahman

Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu di Bali, Indonesia. 

BACA JUGA:Berburu Takjil, Seru dan Hanya Ada Saat Ramadan

BACA JUGA:Fakta Unik Keberadaan Suku Gaib di Indonesia,Punya Harta Melimpah dan Bikin Merinding

Hari ini dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Maret. 

Hari ini dianggap sebagai hari paling suci dalam kalender Bali dan merupakan hari di mana seluruh aktivitas dihentikan, termasuk transportasi umum, penjualan barang dan kegiatan komersial lainnya. 

Selama Nyepi, umat Hindu diharapkan untuk merenung dan berdoa, serta menjalani hari tanpa kegiatan fisik. 

BACA JUGA:Safari Ramadan Pemprov Bengkulu di 10 Daerah, Pertama di Kaur, Ini Jadwal Lengkapnya

BACA JUGA:Keberadaan Suku Gaib di Indonesia, Salah Satunya Adalah Suku Paloh, Ada yang Bisa Terbang

Hari Raya Nyepi juga dikenal sebagai hari “Diam” atau “Hari Kediaman” karena seluruh aktivitas dihentikan. 

Hari ini dianggap sebagai hari untuk merenung dan berdoa, serta menjalani hari tanpa kegiatan fisik.

Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu di Indonesia, khususnya di Bali. 

Pada hari ini, umat Hindu melakukan puasa dan tidak melakukan aktivitas apapun, termasuk tidak berbicara, tidak membuat suara dan tidak menggunakan listrik. 

BACA JUGA:Ini 5 Alasan Kenapa Kita Harus Gembira Menyambut Bulan Ramadan? Setan Dibelenggu!

BACA JUGA:Kenali 14 Manfaat Rebung Untuk Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui

Tujuannya adalah untuk merenung dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan keselamatan dan kesejahteraan. 

Oleh karena itu, pernyataan tersebut benar bahwa Hari Raya Nyepi adalah salah satu bentuk permohonan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Kategori :