Sejarah Hari Raya Nyepi, Berawal dari Zaman India Kuno

Senin 11 Mar 2024 - 03:30 WIB
Reporter : Fran Sinatra
Editor : Fazlul Rahman

Konflik ini menjadi faktor terbentuknya Hari Raya Nyepi, yang merupakan hari untuk merenung dan berdoa agar konflik dan permusuhan dapat dihentikan.

Raja Kanishka adalah raja pertama dari Dinasti Kanishka yang memerintah di India Utara dari tahun 720 hingga 740 Masehi. 

BACA JUGA:Safari Ramadan ke 100 Masjid di Seluma, Tiap Masjid Dapat Bantuan, Totalnya Rp250 Juta

BACA JUGA:Manfaat Kesehatan Buah Kurma, Sangat Cocok untuk Menu Berbuka Puasa

Dia dikenal karena upayanya dalam mendamaikan pertikaian antar bangsa dan mempromosikan perdamaian serta keadilan. 

Selama masa pemerintahannya, Kanishka berhasil menggabungkan berbagai kelompok etnis dan agama di bawah kekuasaannya, yang mencerminkan kebijakannya yang inklusif dan toleran.

Tahun Saka adalah kalender yang digunakan dalam tradisi Jawa dan Bali di Indonesia. 

BACA JUGA:Perang Badar Kubra, Perang Tentara Islam di Bulan Ramadan yang Menentukan

BACA JUGA:Kendalikan Kadar Gula Darah, Ini 7 Manfaat Belimbing bagi Kesehatan, Salah Satunya Mencegah Penyakit Jantung

Kalender ini terdiri dari 12 bulan, dan Caitra adalah bulan pertama dalam kalender tersebut. 

Kalender Gregorian adalah kalender yang paling umum digunakan di dunia dan terdiri dari 12 bulan, dengan Maret dan April sebagai bulan ketiga dan keempat.

Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Maret. 

BACA JUGA:Ini 8 Tips Puasa Ramadan Sehat Ala Rasulullah, Bisa Kamu Coba!

BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini 7 Manfaat Belimbing Wuluh Untuk Kesehatan

Hari ini ditandai dengan keheningan total, di mana tidak ada aktivitas yang diperbolehkan, termasuk penerangan, memasak dan berbicara. 

Hari ini dirayakan sebagai hari untuk merenung dan berdoa. 

Kategori :