Kata “Nyepi” berasal dari kata “sepi” atau “senyap”.
Dalam konteks budaya Bali, Nyepi adalah hari raya yang merupakan hari diam atau hari keseharian yang sangat tenang.
BACA JUGA:Pasar Murah di Seluma Diserbu Pembeli, Ramadan Kembali Digelar
BACA JUGA:Kenali 7 Manfaat Rendaman Air Kurma bagi Kesehatan, Salah Satunya Meningkatkan Kesehatan Jantung
Pada hari ini, seluruh aktivitas dihentikan, termasuk penerangan, kegiatan komersial, hingga hiburan.
Tujuannya adalah untuk merenung dan memperbaiki diri.
Oleh karena itu, kata “Nyepi” yang berarti “sepi” atau “senyap” sangat sesuai dengan karakteristik hari tersebut.
Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu di Indonesia yang ditentukan berdasarkan Kalender Saka.
BACA JUGA:Awal Ramadan Berbeda, Muhammadiyah 11 Maret, NU 12 Maret, Masyarakat Diminta Tetap Jaga Toleransi
BACA JUGA:Kenali 7 Manfaat Konsumsi Buah Pir Untuk Kesehatan, Cocok Untuk Buka Puasa
Kalender Saka adalah kalender yang digunakan oleh umat Hindu di Indonesia dan dimulai sejak tahun 78 Masehi.
Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Maret.
Hari ini merupakan hari paling suci dalam kalender Hindu, di mana seluruh aktivitas dihentikan dan umat Hindu melakukan introspeksi diri.
BACA JUGA:Ini 7 Tips Agar Badan Tetap Bugar Saat Puasa Ramadan, Salah Satunya Minum Banyak Air
BACA JUGA:10 Tips Menjaga Kesehatan Selama Musim Penghujan
Menurut sejarah, Hari Raya Nyepi berasal dari India kuno, di mana terjadi banyak pertikaian dan peperangan antar bangsa.