KORANRB.ID - Momen Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah mendatang, volume sampah yang ada di Kabupaten Rejang Lebong diprediksi mengalami peningkatan.
Hal ini berdasar pengalaman selama Ramadan dan Lebaran tahun-tahun sebelumnya.
Dari titik pemungutan sampah di wilayah Kota Curup, volume sampah bahkan bisa mencapai 60 kubik per hari.
Diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rejang Lebong, Dhendi Novianto Saputra, S.KM, untuk wilayah yang padat transaksi ekonominya seperti di wilayah Pasar Atas Kota Curup pada hari biasa memiliki volume sampah sekitar 10-15 kubik.
Namun dari hasil pengawasan DLH di momen puasa dan lebaran tahun lalu, volume sampah mengalami peningkatan drastis mencapai dua kali lipat atau sekitar 25-30 kubik per hari.
BACA JUGA:Imbauan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Saat Membuka Murokaz Al-Quran di Masjid Raya Baitul Izzah
"Dari pengawasan kita di tahun-tahun sebelumnya, sejak awal puasa hingga H+5 lebaran, peningkatan volume sampah di pasar atas mencapai dua kali lipat. Kalau untuk di wilayah pemukiman masyarakat, masih terbilang normal volumenya. Namun selama Ramadhan banyak aktivitas berjualan takjil dan pasar kaget, yang tentu juga berpengaruh terhadap volume sampah," jelas Dhendi.
Untuk itu, guna mengantisipasi penumpukan sampah akibat meningkatnya volume sampah, DLH Kabupaten Rejang Lebong akan menyiagakan sedikitnya 30 petugas kebersihan yang lembur secara bergantian untuk memungut sampah di wilayah Kota Curup dan sekitarnya.
"Meskipun saat ini naiknya belum signifikan karena baru hari pertama puasa, namun seperti sebelumnya seiring waktu volume sampah akan terus mengalami peningkatan, hingga pada puncaknya di H+3 lebaran mendatang. Bahkan di momen tersebut setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan drastis yang membuat petugas kita kewalahan," jelas Dhendi.
Dhendi menambahkan, terus meningkatnya volume sampah di Kabupaten Rejang Lebong, harus disadari juga oleh setiap masyarakat.
Untuk itu ia tak bosan meminta kepada masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah sebelum dibuang ke tempat penampungan sementara.
Warga Rejang Lebong diminta memilah sampah yang akan dibuang, hal ini penting untuk mengurangi volume sampah yang dibuang setiap harinya.
Untuk sampah organik bisa dijadikan pupuk dan yang unorganik juga bisa dijadikan produk kerajinan.
BACA JUGA:Ramadan, Jam Kerja ASN Dipangkas, Termasuk Jam Sekolah
"Kalau secara total, per harinya volume buangan sampah dari pemukiman dan pasar yang ada di Kabupaten Rejang Lebong mencapai 80 ton," tambah Dhendi.