Oleh karena itu, pada zaman Nabi Muhammad SAW, istilah “imsak” belum ada.
Adapun istilah imsak baru ada dalam mazhab Syafi’i yang merujuk pada waktu di mana seseorang mulai merasakan tanda-tanda datangnya waktu shalat fardhu.
Ini merupakan konsep penting dalam praktik keagamaan bagi umat Islam yang mengikuti mazhab Syafi’i.
BACA JUGA:8 Manfaat Memperbanyak Istighfar di Bulan Ramadan, Salah Satunya Mendekatkan Diri kepada Allah
BACA JUGA:6 Khasiat Bunga Kencana Ungu Bagi Kesehatan, Boleh Dicoba Buktikan Sendiri
Pemahaman tentang imsak memungkinkan umat Islam untuk memulai persiapan dan pelaksanaan shalat fardhu sesuai dengan ajaran dan tuntunan dalam mazhab mereka.
Sehingga, pemahaman tentang imsak dapat membantu umat Islam dalam menjalankan ibadah dengan penuh kekhusyukan dan ketaatan.
Dalam konteks puasa, imsak adalah waktu di mana seseorang harus berhenti makan sahur.
BACA JUGA:Jelang Ramadan 2024, Simak Niat dan Doa Buka Puasa, Niat Salat Tarawih dan Witir
Imsak biasanya ditandai dengan adanya lampu kuning atau suara adzan subuh.
Setelah waktu imsak, seseorang tidak diperbolehkan lagi untuk makan atau minum sampai waktu berbuka puasa tiba.
Ini adalah praktik yang umum dilakukan oleh umat Islam sebagai bagian dari ibadah puasa di bulan Ramadan.
Imsak berfungsi sebagai peringatan bagi orang yang berpuasa untuk bersiap-siap dan mempersiapkan sahur sebelum terlambat.
BACA JUGA:Ini 8 Tips Membimbing Anak-Anak Mengenal Ramadan, Bisa Kamu Coba!
BACA JUGA:Jangan Kesampingkan Jalan Kaki, Berikut Manfaatnya Bagi Kesehatan