BENGKULU, KORANRB.ID- Salat dalam Islam awalnya diperintahkan sebanyak 50 kali dalam sehari semalam, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 43.
Namun, setelah perjalanan Isra Mi’raj, Nabi Muhammad SAW menerima perintah untuk mengurangi jumlah salat tersebut menjadi 5 waktu, seperti yang juga disebutkan dalam ayat yang sama.
BACA JUGA:Perang Badar Kubra, Perang Tentara Islam di Bulan Ramadan yang Menentukan
BACA JUGA:10 Tips Kurangi Rasa Lapar dan Haus saat Jalani Puasa
Dengan demikian, jumlah salat yang wajib bagi umat Islam adalah 5 waktu, yaitu Subuh, Zhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya.
Perubahan ini merupakan bagian dari penyesuaian agama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam memudahkan umat Islam menjalankan kewajiban mereka tanpa memberatkan mereka secara berlebihan.
Lantas, bagaimana sejarah jumlah rakaat salat menjadi 5 (lima) waktu?
BACA JUGA:Yuk Simak! 25 Makna Bulan Ramadan Bagi Umat Islam, Salah Satunya Meningkatkan Disiplin Spiritual
BACA JUGA:Ini 7 Tips Minum Kopi yang Lebih Sehat Saat Sahur, Salah Satunya Tambahkan Madu
Dulunya salat 50 kali
Perintah salat lima waktu pertama kali diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Miraj.
Isra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian naik ke langit untuk bertemu dengan Allah SWT.
BACA JUGA:Sejarah Valentine dan Hukum Ikut Merayakan Hari Valentine Menurut Islam
BACA JUGA:10 Tips Menjaga Kesehatan Selama Musim Penghujan
Dalam peristiwa ini, Allah SWT memberikan perintah kepada Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan salat lima waktu sebagai salah satu rukun Islam.