Data yang RB himpun, di Kecamatan Kaur Selatan ada tiga desa yang terdampak akibat badai tersebut yakni Desa Gedung Sako I, Desa Sawah Jangkung, dan Desa Tanjung Besar.
Kepala Desa Sawah Jangkung Yulian Lakoni mengungkapkan, di desannya saja total ada sebanyak 9 unit rumah milik warga yang rusak akibat di terpa badai.
Rumah milik warganya yang terdampak pun, rata-rata rusak adalah bagian atapnya.
BACA JUGA:Usai Dapat Dana Rp17,6 Miliar, Pembangunan Sekolah di Bengkulu Uatar Diajukan Lagi
"Di desa saya, telah dilakukan pemantauan ternyata ada sebanyak 9 unit rumah yang atapnya rusak akibat badai," ucapnya.
Beruntungnya, dalam kejadian ini tidak ada warga yang sampai meninggal dunia ataupun mengalami luka.
Hanya saja, warga yang terdampak sempat heboh karena angin yang begitu kencang mengangkat atap rumah mereka.
Padahal rata-rata rumah yang atapnya rusak adalah atap genteng yang sangat berat.
BACA JUGA:Pemkab Lebong Pastikan THR ASN Dibayar Sebelum Lebaran
"Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi saja yang ditaksir mencapai puluhan juta," terang Yulian.
Ditambahkannya, bukan hanya desannya yang terdampak beberapa desa yang bersebelahan juga terdampak.
Namun jumlah rumahnya warga yang terdampak dia tidak tahu persis, tapi Yulian memastikan di Kaur Selatan informasi yang dia dapatkan setidaknya ada belasan rumah warga yang rusak diporak-porandakan badai.
"Ditambah di desa lain, saya rasa sampai belasan rumah warga yang terdampak," pungkasnya.
BACA JUGA:Sulit Padam, Ada Suara Letupan, Bupati Mian Turun ke Lokasi Kebakaran, OPD Diperintahkan Hal Ini
Sementara itu Niko (35) pemilik ruko di Desa Gedung Sako I yang teras depannya hancur akibat badai mengaku, angin kencang seperti ini pertama kali ini terjadi.
Sebelumnya walaupun badai yang melanda kerusakan yang terjadi sampai separah ini.