Yogi menambahkan, BPOM Bengkulu akan melakukan uji lab terhadap 37 sampel yang diambil pada saat sidak.
Dan sampel tersebut terang Yogi sudah keluar hasilnya. 37 sampel tersebut dinyatakan negatif artinya 37 sampel tidak mengandung bahan berbahaya dan bisa untuk dikosumsi.
BACA JUGA:Fasilitasi 40 IKM Daftar Hak Kekayaan Intelektual
BACA JUGA:Ramadan, Pendonor Darah Menurun 50 Persen
Namun Yogi tetap menghimbau masyarakat untuk melakukan cek kemasan, cek kadaluarsa cek lebel dan cek izin edar sering disebut cek klik.
“37 sampel yang diambil sudah kami cek dan hasilnya, 37 sampel semua negatif.
Artinya makanan yang kami ambil Rabu pagi layak dikosumsi.
Dan di samping itu juga Saya menghimbau untuk selalu mengkonsumsi pangan yang aman, selalu lakukan cek klik sebelum mengkonsumsi pangan,” jelas Yogi.
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Bengkulu Erika Ariesanti, S.STP menjelaskan
pihaknya dan Disperindag Provinsi dan Dinas Kesehatan bersama BPOM terjun ke lapangan melakukan sidak ke Pasar Tradisional Panorama.
Hal ini upaya untuk membuat pengunjung pasar aman dan nyaman, serta membuat pedagang lebih baik lagi dengan dijaminnya makanan mereka oleh BPOM dari segi kandungan makanan.
“Hari ini (Kemarin, red) kami Disperindag Kota bersama Disperindag Provinsi Bengkulu diajak BPOM untuk terjun langsung melakukan pengawasan,” jelas Erika.
Ditempat yang sama, Ida (42) penjual cincau menyatakan pedagang tidak tahu sebelumnya akan ada sidak.
Namun menurut Ida bahwa pihaknya membuat sendiri cincau yang dijual.
Untuk keamana makanan mereka bisa menjamin itu. Pedagang juga berterima kasih atas sidak BPOM, pedagang jadi optimis menjajakan dagangannya karena sudah di tes BPOM.
“(Dagangan) kami diambil jadi sampel makanan, namun kami optimis makanan kami aman sebab kami membuat sendiri dan kami pastikan aman,” tutup Ida. (