Ramadan, Pendonor Darah Menurun 50 Persen
DONOR : Warga saat akan dicek kondisi kesehatannya oleh petugas kesehatan sebelum mendonorkan darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bengkulu.--BELA/RB
BENGKULU, KORANRB.ID - Dalam menjalankan ibadah bulan suci Ramadan, terjadi penurunan pendonor darah hingga 50 persen.
Kepala UDD PMI Provinsi Bengkulu, dr. Tari Naswida menuturkan, di luar bulan puasa jumlah darah terkumpul kisaran 50 – 100 kantong per minggu.
Namun, pada saat menjalankan puasa di minggu pertama ini hanya terkumpul 31 kantong.
"Jadi, cukup mengalami penurunan yang cukup signifikan.
BACA JUGA:7 Anak Jalanan Ditertibkan Satpol PP, Usai Tes HIV, Dipulangkan Dinsos ke Orangtua
Mencapai 50 persen," terang Tari, Selasa 19 Maret 2024.
Ia mengimbau masyarakat terutama calon pendonor darah agar tidak khawatir mendonorkan darah selama bulan Ramadan.
Hal tersebut sudah sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), bahwa donor darah tidak membatalkan puasa bagi umat muslim yang mendonorkan darah dan sedang menjalankan puasa.
Disamping juga terdapat waktu-waktu yang dianjurkan untuk melakukan donor sehingga tidak mengganggu kesehatan.
BACA JUGA:Kinerja Meningkat, BRI Finance Raih Laba Bersih Capai Rp 101 Miliar
“Pada saat mobile ke masjid-masjid kami selalu mensosialisasikan bahwa mendonorkan darah saat puasa tidak membatalkan puasa, sesuai dengan Fatwa MUI.
Dan saat bulan puasa ada waktu yang tepat untuk mendonor sehingga tidak mempengaruhi kesehatan,” jelas Tari.
Dikatakan Tari, pihaknya selalu berupaya mensosiliasikan pemahaman tersebut kepada masyarakat baik secara langsung maupun melaui selebaran (e-flyer).
Diakuinya selama ini, masyarakat masih beranggapan mendonorkan darah bisa membatalkan puasa disamping juga berbahaya bagi kesehatan sehingga di saat bulan Ramadan.