Al-Qur'an menegaskan nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan kesejahteraan sosial.
Sehingga kesempatan bagi umat Islam untuk merenungkan peran mereka dalam membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan.
5. Peningkatan Kualitas Ibadah.
Malam Nuzulul Qur'an adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah, termasuk membaca Al-Qur'an dengan penuh penghayatan, melakukan shalat malam, dan berdzikir kepada Allah.
Dengan beribadah secara khusyuk dan penuh kesadaran, umat Islam dapat merasakan kedekatan yang lebih dalam dengan Sang Pencipta.
BACA JUGA:Usut Anggaran Setdakab Mukomuko Rp 30 Miliar, Kejari Siap Lakukan Penggeledahan
6. Mempererat Hubungan Sesama Umat.
Malam Nuzulul Qur'an juga merupakan kesempatan untuk mempererat hubungan antara sesama umat Islam.
Melalui berbagi pengalaman, doa bersama, dan merayakan momen ini bersama-sama, umat Islam dapat memperkuat rasa persaudaraan dan solidaritas di antara mereka.
Tentu, berikut beberapa hadis yang meriwayatkan keutamaan Malam Nuzulul Qur'an.
1. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, "Apabila Rasulullah SAW mengetahui telah masuk malam Nuzulul Qur’an, beliau memperbanyak ibadah dan membangun diri dalam perbuatan kebaikan." (HR. Bukhari no. 2016 dan Muslim no. 1741)
BACA JUGA:Mantan PPK Jembatan Menggiring CS Divonis Onslag, Segera Bebas? Ini Penjelasannya
2. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang berdiri (shalat) di malam Nuzulul Qur’an dengan penuh keyakinan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang lalu akan diampuni.'” (HR. Ahmad 5: 370)
3. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Apakah aku dapat mengetahui malam mana Nuzulul Qur’an?' Beliau menjawab, 'Ya, malam Nuzulul Qur’an adalah malam ketujuh belas dari bulan Ramadhan. Cari dan carilah di dalam malam itu.'" (HR. Ibn Majah no. 1646)
4. Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya Allah melihat hamba-hamba-Nya pada malam Nuzulul Qur’an. Allah bangga kepada mereka di depan para malaikat, lalu Allah berfirman, 'Sesungguhnya apa yang mereka harapkan, Aku berikan kepada mereka, dan Aku pelihara apa yang mereka takuti (dari siksa-Ku).'" (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir 6: 281 no. 6683 dan Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman 4: 353 no. 4960. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih dalam Shahihul Jami’ no. 5731)
5. Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Malang adalah orang yang menjumpai bulan Ramadhan, lalu bulan itu berlalu sebelum dia mendapatkan ampunan.'” (HR. Ahmad 5: 268. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan li ghairihi (bagus) dalam Tahqiq Musnad Ahmad 5: 268)