KORANRB.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat, sepanjang 2024 ini,
kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan signifikan, dengan puncaknya mencapai 191 kasus pada Maret 2024.
Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Ruslian.
Dihimpun, total kasus DBD yang dilaporkan dari Januari hingga Minggu ke-8 ditahun 2024 atau mencapai 904 kasus.
BACA JUGA:Giliran Warga Kaur Terima 100 Paket Sembako dari Kapolda Bengkulu
BACA JUGA:8 Fitur Tersembunyi Faacebook, Simak Penjelasannya
Kasus tersebut tersebar di 10 kabupaten/kota, dengan wilayah penyebaran tertinggi yakni di Kabupaten Bengkulu Selatan, Lebong dan Seluma.
"Untuk Kabupaten Kepahiang mencatatkan jumlah kasus paling rendah," terang Ruslian, Jumat, 29 Maret 2024.
Menurut Ruslian, peningkatan kasus DBD ini disebabkan oleh faktor cuaca, terutama pola panas dan hujan yang memicu perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD.
Dikatakannya, pihak Dinkes telah melakukan langkah-langkah pencegahan dengan melalui puskesmas yang dilengkapi dengan tenaga supervisi.
BACA JUGA:49 Ucapan Selamat Jumat Agung Singkat, Penuh Kasih dan Harapan
BACA JUGA:10 Keunikan Pantai Panjang Bengkulu, Simak Penjelasannya
Jika terdapat laporan kasus positif DBD dari masyarakat, Puskesmas akan segera melakukan penyelidikan epidemiologi dan, jika diperlukan, akan dilakukan fogging di area sekitar 100 meter dari rumah yang terkena dampak.
"Upaya-upaya ini diharapkan dapat mengendalikan penyebaran DBD di Provinsi Bengkulu dan mengurangi dampak buruk yang ditimbulkannya pada kesehatan masyarakat," demikian Ruslian.
Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Moh. Redhwan Arif, S.Sos, M.PH, ia berharap, masyarakat dapat bekerjasama untuk melakukan pemberantasan DBD di wilayahnya masing-masing.