“Prosesi malam persembahan ke 12 murid Yesus dan perjalan ke Golgota dan vonis Yesus disalib,” jelasnya.
BACA JUGA:10 Keunikan Pantai Panjang Bengkulu, Simak Penjelasannya
BACA JUGA:Arti Kamis Putih, Sejarah dan Maknanya, Simak Penjelasannya
Tablo merupakan semacam drama untuk mengganti acara jalan salib yang mana mengkisahkan ketika Yesus mulai dari Taman Getsemani menuju ke Golgota.
“Makna Tablo ini merupakan peragaan, kalau biasanya hanya teks saja, sekarang di peragakan dengan benar seperti dulu," jelas Romo Paulus Sarmono.
Romo berharap dengan adanya Tablo yang mengandung tema keluarga, semua keluarga Katolik akan semakin berkembang menjadi keluarga yang lebih baik.
"Semoga bisa menjadi gereja kecil untuk keluarganya seperti doa, membaca kitab suci, melayani satu sama lain serta memberikan kesaksian yang baik bukan ke keluarga saja tetapi dengan orang sekitar juga," jelasnya.
Kemudian dikatakan Romo Paulus ada yang berbeda tahun ini, ialah kalau tahun lalu bertepatan dengan wabah covid-19 banyak ritual yang menyesuaikan dengan imbauan kesehatan.
“Tahun ini cium salib kita gantikan menjadi tabur bunga, sebab dari tahun lalu covid jadi kita gunakan tabur bunga,” jelas Romo Paulus.
Di tempat terpisah Eliyana Negara pemeluk Kristen Katolik juga menjelaskan tahun ini memang ada yang berbeda dari tahun sebelumnya.
“Saya rasa dengan adanya drama kejadian di Golgota kita lebih bisa saling kasihi lagi sesama umat,’’ tutupnya.