KORANRB.ID – Kepala Paroki Santo Yohanes Penginjil Bengkulu Romo Paulus Sarmono, SCJ menjelaskan
dalam rangka memperingati Hari Wafat Isa Almasih, umat Kristiani seluruh Indonesia peringati kesengsaraan Yesus dan perjuangannya dari malam jamuan hingga kematian disalib.
Gereja Katolik St Yohanes Bengkulu tampilkan drama "Tablo" atau perjalanan salib, yang mana
Wafat Isa Almasih ini diperingati dengan aksi teatrikal pentas teater yang diperankan para remaja dan anak-anak keluarga Gereja St Yohanes Bengkulu.
BACA JUGA: Ancaman DBD Meningkat di Bengkulu, Ini Daerah Tertinggi
BACA JUGA:Giliran Warga Kaur Terima 100 Paket Sembako dari Kapolda Bengkulu
Cerita tersebut untuk gambaran kilas balik dari pengorbanan Yesus menanggung dosa umat manusia.
“Hal ini menggambarkan perjalan salib Yesus sampai dengan pengorban Yesus,” jelas Romo.
Dari pantauan RB, ratusan umat Katolik di Bengkulu pun memadati gereja tersebut, untuk menyaksikan langsung bagian dari peringatan Wafat Isa Almasih atau Jumat Agung ini.
Adegan dalam Katolik dikenal dengan perhentian yang mengisahkan awal mula Yesus ditangkap, disiksa hingga dipaku pada kayu salib.
BACA JUGA:8 Fitur Tersembunyi Faacebook, Simak Penjelasannya
BACA JUGA:49 Ucapan Selamat Jumat Agung Singkat, Penuh Kasih dan Harapan
Dijelaskan kembali oleh Romo Paulus Sarmono, bahwa penderitaan Yesus diawali adegan perjamuan malam terakhir antara Yesus dan ke-12 muridnya.
Lalu dilanjutkan dengan vonis mati Yesus oleh Ponsius Pilatus karena dituduh sebagai pengkhianat.
Kemudian dilanjutkannya, Yesus pun dengan ikhlas menerima hukuman dan memanggul sendiri Salib menuju bukit Golgota sebagai lambang Yesus wafat untuk menanggung dosa umat manusia yang percaya kepadanya.