1,1 Juta Warga Gaza Alami Rawan Pangan Ekstrem

Sabtu 30 Mar 2024 - 00:19 WIB
Reporter : Bella Wilianti
Editor : Ade HR

BACA JUGA:Cegah Insiden di Pantai Panjang Saat Libur Lebaran, Ini Pesan Gubernur Bengkulu

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina memperingatkan bahaya penolakan Israel terhadap penerapan resolusi terbaru Dewan Keamanan PBB.

Yakni, terkait disegerakannya gencatan senjata selama bulan suci Ramadan.

Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menerapkan resolusi tersebut dan tercapai gencatan senjata.

’’Termasuk memastikan perlindungan warga sipil dan masuknya bantuan kemanusiaan secara berkelanjutan ke seluruh Jalur Gaza melalui darat, udara, dan laut,’’ bunyi pernyataan kementerian tersebut dilansir dari Jawa Pos.

BACA JUGA:Polda Dalami Keterlibatan Pihak Lain Dugaan Pungli Uji KIR

Saat ini, penyaluran bantuan kemanusiaan belum berjalan efektif.

Upaya untuk menerjunkan bantuan kemanusiaan lewat udara ternyata menimbulkan korban.

Pada Rabu (27/3), belasan warga Gaza meninggal akibat tenggelam saat berupaya mengambil bantuan kemanusiaan yang jatuh di laut.

Di lain pihak, pemerintah Swedia menyatakan bahwa ada kebutuhan untuk memberikan tekanan yang lebih besar terhadap Israel menyusul peringatan krisis kelaparan di Gaza.

BACA JUGA:Terdakwa Minta 14 Kapus di Kaur Diseret, Ini Tanggapan Jaksa

Menteri Kerja Sama Pembangunan Internasional Swedia Johan Forssell menyatakan, pemerintah Swedia mengalokasikan USD 12 juta atau sekitar Rp 190 miliar untuk upaya memerangi kelaparan di Gaza, Sudan, dan Ukraina.

Forssell menambahkan, dukungan dana tersebut akan disalurkan melalui Program Pangan Dunia (WFP).

’’Selain menyediakan dana, kami mendorong akses kemanusiaan yang lebih besar, yang diperlukan bagi WFP dan pihak lain untuk menjangkau mereka yang membutuhkan,’’ ujar Forssell dalam sebuah pernyataan, dilansir Anadolu.

 

Kategori :