Apabila saudaranya yang dibantu telah memiliki kemampuan yang cukup untuk menjalankan usaha tersebut secara mandiri, maka tanggung jawab tersebut akan sepenuhnya diserahkan kepadanya.
Setelah berhasil, saudara yang telah dibantu diharapkan untuk memberikan bantuan kepada saudara yang lain dengan sistem yang serupa, membantu mereka mencapai kesuksesan yang sama.
4. Tidak Malu Terlihat Miskin
Tidak mengapa terlihat sederhana adalah prinsip yang dipegang teguh oleh orang Minang ketika mereka merintis usaha.
Mereka bersedia untuk bekerja keras sepanjang waktu demi meraih kesuksesan.
BACA JUGA:Resep Olahan Makanan Berbahan Dasar Singkong untuk Ide Jualan Takjil
Ketika usaha mereka akhirnya berhasil, mereka tidak langsung menghabiskan uangnya untuk membeli barang-barang mewah, meskipun mereka mampu melakukannya.
Sebaliknya, mereka lebih memilih untuk menginvestasikan uang mereka dalam aset dan tetap menjalani gaya hidup sederhana.
5. Tahu Kapan Harus Menabung dan Menikmati Waktu
Masyarakat Minang memiliki kebiasaan untuk mengalokasikan uang mereka dengan bijaksana, dengan menyisihkan sebagian untuk menabung, berinvestasi, dan memenuhi kebutuhan pokok terlebih dahulu.
Mereka memiliki prinsip yang kuat bahwa mereka hanya akan menggunakan uang dari tabungan mereka dalam keadaan darurat yang mendesak.
Setelah memastikan kebutuhan pokok terpenuhi, jika ada uang yang berlebih, mereka tidak ragu untuk menggunakannya untuk liburan bersama keluarga.
Prinsip ini menegaskan bahwa menabung merupakan prioritas utama, sementara liburan merupakan hadiah yang diperoleh setelah memastikan stabilitas keuangan tercapai.
Itulah tadi prinsip-prinsip yang terus dipegang teguh oleh orang Minang, yang seringkali menimbulkan kesan mereka sebagai pelit.
Namun sebenarnya, sikap ini hanya mencerminkan upaya mereka untuk mengelola keuangan dengan bijaksana demi mencapai kesuksesan.(**)