"Hingga saat ini belum terbukti saya berselingkuh seperti yang dituduhkan. Menurut saya ini hanya berkaitan dengan politik pilkades saja karena ada oknum yang menggerakkan dibelakang semua ini,"jelas Ibrani.
Ibrani konsisten membantah semua tudingan yang dialamatkan kepadanya.
Menurutnya banyak beberapa tudingan yang harus diluruskan, termasuk isu yang menyebutkan dirinya kerap berbuat anarkis di desa.
Padahal dirinya mengaku sudah berusaha menjadi pemimpin yang bijaksana dan adil di desa.
BACA JUGA:Pastikan Tak Ada Penyimpangam, Polres Bengkulu Tengah Cek SPBU
"Tidak pernah saya berbuat hal hal buruk seperti yang dituduhkan, mulai dari berselingkuh hingga bertindak kasar. Boleh tanyakan saja kepada masyarakat di desa jika tidak percaya,"ujar Ibrani.
Dijelaskan Ibran, kronologis sebenarnya bermula saat dirinya pergi ke kebun untuk mengusir monyet.
Kemudian dirinya dipanggil mendekat oleh dua orang wanita yang sedang berada di pondok tersebut, yakni Tutiana (45) yang masih merupakan kerabat Kades dan Eliza (46).
Setelah didekati, ternyata maksud dari Eliza ingin meminjam uang Rp 100 ribu kepada sang Kades untuk keperluan membayar arisan.
BACA JUGA:Tak Tersentuh Perbaikan, Jembatan SP3 Kaur Nyaris Putus!
"Awalnya saya sedang ke kebun untuk mengusir monyet, lalu kedua orang tersebut memanggil saya dan bermaksud ingin meminjam uang. Saat itu saya di pondok hanya sekitar 10 menit,"ujar Kades.
Namun Ibran tidak mengetahui aktifitas tersebut ternyata direkam oleh beberapa orang dan menarasikan bahwa dirinya berselingkuh dan berzinah. Maka dari itu Ibrani tidak terima dan telah melaporkan hal ini ke Polres Seluma.
"Saya tidak terima dituduh selingkuh apalagi berzinah, bahkan suami dari wanita tersebut juga bersedia dipanggil bersama sama untuk menjelaskan faktanya,"tegas Kades.
Wakil Ketua II DPRD Seluma, Samsul Aswajar, S.Sos mengaku sudah melakukan hearing kepada Kades, anggota BPD dan dua orang wanita yang terlibat pada Selasa 26 Maret.
BACA JUGA:20 Film Indonesia Bergenre Aksi Ini Patut Anda Tonton
Hearing tersebut dilatarbelakangi lantaran adanya aksi demo yang dilakukan oleh ratusan warga Desa Dusun Baru pada pekan lalu di Kantor Bupati Seluma.