Kelapa sawit sebagai tanaman yang menyerap atau membutuhkan banyak air tentunya sangat berpengaruh dengan kondisi kekeringan tersebut.
BACA JUGA:Tips Ajukan Pinjaman di Pegadaian tanpa Hambatan, Langsung ACC, Simak Penjelasan Berikut.
Tanaman atau batang yang kekurangan air menyebabkan batang kekurangan nutrisi.
Selain itu, batang menjadi kering dan menyebabkan tandan buah segar yang dihasilkan bobotnya semakin berkurang.
Belum lagi secara kualitas buah yang dihasilkannya juga memiliki kadar minyak yang rendah jika dibandingkan batang kelapa sawit yang berkecukupan air.
2. Serangan Penyakit
Belakangan ini juga perkebunan kelapa sawit di Bengkulu Utara banyak terserang penyakit.
Serangan penyakit ini juga salah satunya disebabkan oleh kekeringan yang terjadi.
BACA JUGA:7 Tips Jitu Supaya Tetap Produktif Kerja di Bulan Ramadan
Dua penyakit yang menyerang perkebunan kelapa sawit di Bengkulu Utara adalah penyakit Karat Daun dan Penyakit kekurangan magnesium.
3. Gulma Perkebunan Tinggi
Salah satu yang juga menjadi penyebab turunnya jumlah produksi kelapa sawit dan kualitas adalah terjadi kondisi kebun.
Pasca kekeringan, perkebunan masyarakat banyak ditumbuhi gulma atau rumput-rumput liar yang mengganggu proses pembuahan tanaman.
4. Kekurangan Pupuk
Selama masa kekeringan petani banyak tidak mampu mengurus perkebunan kelapa sawit miliknya.
Selain itu pemupukan juga ditunda lantaran kondisi tanah yang terlalu kering.