BENGKULU, KORANRB.ID - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menyiagakan 4 posko di jalur mudik rawan longsor.
Ke-4 posko di jalur mudik ini diantaranya terletak di kawasan perbatasan Kabupaten Lebong, Kaur, Kabupaten Mukomuko berbatasan dengan Sumatera Barat, Kepahiang di jalur gunung dan perbatasan dengan Kabupaten Empat Lawang.
Dikatakan Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST., M.Si., posko tersebut disiagakan dalam rangka mengantisipasi kendala perjalanan selama masa arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah di jalur-jalur yang dilalui masyarakat.
Terkhususnya di areal perbatasan Bengkulu yang dinilai rawan longsor.
BACA JUGA:Pengelola Wisata di Mukomuko Wajib Utamakan Kenyamanan Pengunjung, Ini Penjelasannya
“Mungkin poskonya kita samakan di titik-titik yang disiapkan oleh pihak Polda maupun Polres masing-masing," ucap Tejo, Senin, 1 April 2024.
Posko tersebut dibentuk juga sebagai upaya untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas dan mengatasi kendala yang mungkin muncul di jalur-jalur rawan tersebut.
Selain itu, pihannya juga akan bekerjasama dengan pihak kepolisan menyiagakan posko di kawasan perbatasan Kabupaten Lebong, Kaur, Kabupaten Mukomuko berbatasan dengan Sumatera Barat, Kepahiang di jalur gunung dan perbatasan dengan Kabupaten Empat Lawang.
Titik-titiknya yang pasti di gunung (Kepahiang) satu, yang kedua batas ke Lampung, batas ke Padang juga yang melalui Kabupaten Empat Lawang itu yang kita stand by (siagakan alat berat)," ujar Tejo.
BACA JUGA:Peringati HKG, TPP PKK Gelar Bazar Ramadan
Alat berat berupa geleder, excavator dan backhoe akan disiagakan di wilayah-wilayah yang dianggap rawan tersebut.
Sehingga ketika terjadi longsor, pohon roboh atau kendala lainnya, dikatakan Tejo Suroso bisa langsung ditangani tanpa harus menunggu bantuan alat berat dari Kota Bengkulu atau pusat kota lainnya.
“Ketika longsor atau kejadian darurat apapun, alat sudah tersedia di tempat, tinggal kita mobilisasi. Jadi tidak menunggu dari Bengkulu tapi di titik-titik rawan tersebut sudah disiapkan skema untuk penanganan darurat,” tambahnya.
Antisipasi penanganan darurat itu dikatakannya disiagakan di lokasi tersebut selama tujuh hari sebelum lebaran dan tujuh hari setelah lebaran, atau mulai awal April 2024 – 19 April 2024, karena diperkirakan Rabu, 10 April 2024 merupakan hari pertama Lebaran Idul Fitri.
BACA JUGA:TGR DPRD dan Sekretariat Dewan Bengkulu Selatan Sudah Dicicil Rp 3,2 Miliar