“Sesuai aturan sebenarnya H min 7 dengan H plus 7, tapi kita udah diminta oleh pihak Polda supaya menyiapkan itu dari pertengahan puasa ini. Jadi 15 hari sebelum hari lebaran sampai dengan 10 hari setelah lebaran kita harus standby alat di tempat,” tutupnya.
Sementara, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, menutukan pihaknya sudah menggelar rapat terpadu terkait dengan persiapan menyambut Idul Fitri 2024.
Salah satu yang dilakukan oleh BPDB Provinsi Bengkulu yang juga akan bekerjasama dengan kabupaten/kota yakni antisipasi terhadap beberapa titik jalan nasional dan Provinsi yang rawan longsor.
"Tentu kita harus antisipasi terutama, yang sudah longsor," kata Herwan, Jumat 29 Maret 2024.
BACA JUGA:Harga Tiket Angkutan Mudik Rata-rata Naik 25 Persen, Berlaku 3 April, Ini Rinciannya
Pihaknya juga akan membuat posko terpadu, di titik-titik rawan dengan menyiagakan peralatan-peralatan.
Termasuk denganjuga dari pihak Dinas PUPR yang juga akan menyiagakan alat berat.
"Itu dalah satunya yang masuk dalam pembahasan rapat," ujarnya.
Selain itu, pihak BPBD juga akan membuat imbauan-imbauan dengan menempel spanduk atau banner berisikan tulisan-tulis agar para pengendara lebih waspada dan berhati-hati.
BACA JUGA:Jembatan Pino Baru Rusak Berat Belum Diperbaiki, Bisa Membahayakan Warga
Hal tersebut juga dimaksudkan agar para pemudik tahu daerah-daerah rawan longsor.
"Nanti akan ditempel peringatan untuk berhati-hati berjalan disitu (lokasi rawan). Selain itu juga dipasang rambu-rambunya," ucapnya.
Ia juga menambahkan, pihaknya juga tidak hnaya memfokuskan kepada dserah rawan bencana longsor saja.
Namun juga, bencana-bencana lainnya, seperti halnya banjir dan gempa yang juga sering terjadi di Provinsi Bengkulu.
"Kita harus bagaimana melakukan persiapan dimomen lebaran ini, secara personel, sarana dan prasarana dan jalur komunikasi, begitu pula dengan pembagian tugas dan sebagainya.