BACA JUGA:5 Tempat Pengasingan Soekarno, Salahsatunya di Bengkulu, Ini Sejarahnya
Hal ini terjadi ketika Bulan bergerak di antara Matahari dan Bumi, sehingga menutupi Matahari sepenuhnya dari pandangan kita di Bumi.
Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua lokasi di Bumi akan mengalami gerhana Matahari total setiap 18 bulan.
Hanya lokasi tertentu yang berada di jalur tertentu yang akan mengalami fenomena ini.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Islam Masuk ke Bengkulu Abad 16, Ternyata Karena Ini
Oleh karena itu, meskipun frekuensinya kira-kira setiap 18 bulan, tidak semua lokasi di Bumi akan mengalami gerhana Matahari total setiap periode tersebut.
Pada 21 Agustus 2017, gerhana Matahari total terakhir yang melintasi Amerika Serikat terjadi.
Lokasi yang berada di jalur totalitas selama gerhana ini adalah Dallas.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Jauh Sejarah Traktat London dan Hubungannya dengan Bengkulu
Tim ilmuwan internasional yang dipimpin oleh Aberystwyth University.
dimana tim tersebut akan melakukan eksperimen dari dekat Dallas selama gerhana.
Anggota tim tersebut terdiri dari mahasiswa PhD dan peneliti dari Aberystwyth University, Nasa Goddard Space Flight Center di Maryland dan Caltech (California Institute of Technology) di Pasadena.
BACA JUGA:Arti Kamis Putih, Sejarah dan Maknanya, Simak Penjelasannya
Ilmuwan akan teliti korona selama gerhana
Gerhana adalah fenomena alam yang terjadi ketika satu objek langit bergerak ke bayangan objek lain.
Dalam konteks ini, gerhana matahari atau bulan dapat memberikan kesempatan bagi ilmuwan untuk melakukan penelitian yang berharga.