Semuanya akan diawasi dan dijalankan oleh tim percepatan penanggulangan penurunan kemiskinan daerah.
"Alhamdulillah seluruh kabupaten/kota sudah terbentuk dan bekerja dengan maksimal, sehingga bisa menurunkan angka kemiskinan tersebut," tutupnya.
Wakil Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rosjonsyah, S.IP, M.Si mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu.
Seperti diantaranya, menurunkan beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan, dan menurunkan indikator penyebab kemiskinan yang diorientasikan dengan berbagai kebijakan serta program.
BACA JUGA:Ini Lokasi Salat Idul Fitri Bupati Mian, Serta Titik Rawan Sepanjang Lebaran
Meski begitu, upaya tersebut harus benar-benar sesuai dengan program atau kebijakan perlindungan sosial yang kompherensif.
"Diperlukan kebijakan atau program yang komprehensif serta kerja sama yang baik dari semua pihak," katanya.
Dalam melakukan upaya-upaya tersebut, ia berharap dapat menghasilkan program yang diterima masyarakat. Serta efektif dalam penanggulangan kemiskinan di wilayah ini.
"Seluruh program penanggulangan kemiskinan mulai dari perencanaan, penetapan alokasi anggara hingga penetapan sasaran harus berfokus satu titik atau lokus" ujar Rosjonsyah.
BACA JUGA:7 Tanda Ular Masuk ke Rumah dan 3 Cara Membasminya
Dilanjutkannya, hal tersebut juga merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai target yang sudah ditentukan dilakukan dengan baik, untuk mencapai target yang sudah ditentukan.
"Kita berharap melaui rapat koordinasi ini terbangun komitmen-komitmen yang memajukan, kesejahteraan dan mewujudkan Bengkulu maju, sejahtera dan hebat," pungkasnya.
Sebelumnya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bengkulu periode 2022 - Agustus 2023, terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 32.119 orang.
Penyerapan TPT ini juga merupakan salah satu upaya dalam menekan angka kemiskinan di suatu daerah.
BACA JUGA:Fenomena Unik yang Terjadi Saat Lebaran di Indonesia
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Riza menjelaskan secar TPT tingkat penagngguran tertinggi tercatat di Kota Bengkulu sebesar 5,04 persen, paling besar di Provinsi Bengkulu. Sementara, terendah yakni Kabupaten Kepahianf 2,41 persen.