Volatilitas harga Emas, atau fluktuasi harga, mempengaruhi nilai spread ini.
BACA JUGA:Sejarah Hijab di Indonesia dari Masa ke Masa, Benarkah Sudah Ada Sebelum Abad Ke-20
Jika harga Emas naik atau turun secara signifikan dalam waktu singkat, ini akan mempengaruhi nilai spread.
Oleh karena itu, jika kamu membeli Emas dengan harapan untuk menjualnya dalam jangka waktu pendek, kamu mungkin mengalami kerugian jika nilai spreadnya tinggi.
BACA JUGA:Sejarah dan Tradisi Suku Asmat, Punya Seni Mengukir yang Handal
Oleh karena itu, investasi Emas lebih ideal untuk jangka panjang, minimal 3 tahun, di mana diharapkan harga Emas yang meningkat dapat menutupi nilai spread yang berlaku.
4. Kurang Memberikan Manfaat untuk Ekonomi Riil
Investasi emas memang dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang aman dan memiliki nilai yang cenderung stabil.
BACA JUGA:Sejarah, Kebudayaan dan Adat Istiadat Suku Betawi, Begini Kisah Awal Kemunculannya
Namun, dari sisi ekonomi riil, keuntungan yang diperoleh dari investasi emas cenderung lebih banyak digunakan untuk keperluan pribadi oleh pemiliknya.
Hal ini berarti bahwa sebagian besar keuntungan tersebut tidak digunakan untuk investasi produktif yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA:Rumah Peninggalan Raja Cungkai, Bukti Sejarah Zaman Kerajaan di Kabupaten Kaur
Meskipun ada beberapa pemilik emas yang menggunakan keuntungannya untuk modal usaha atau kebutuhan belanja yang bermanfaat bagi perekonomian, namun jumlah tersebut relatif kecil dibandingkan dengan total keuntungan yang diperoleh.
Oleh karena itu, dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh investasi emas tidak sebesar investasi saham yang cenderung lebih produktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA:Suku Makassar, Sejarah, Kebudayaan, Adat Istiadat Beserta Keunikannya
Namun, perlu dipertimbangkan juga bahwa investasi emas memiliki return yang relatif rendah dibandingkan investasi lainnya.